PCOS Ganggu Kesuburan, Satu dari 10 Wanita Mengalaminya

- Kamis, 24 November 2022 | 21:56 WIB
Ilustrasi: sakit perut - maag. (Istimewa)
Ilustrasi: sakit perut - maag. (Istimewa)

HARIANTERBIT.com - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan gangguan hormonal yang paling sering dialami oleh wanita usia reproduksi. Angka kejadiannya sekitar 10-15 persen atau satu diantara 10 wanita menderita PCOS.

Dokter Spesialis Kandungan dan Ginekologi, dr. Irene Leha Sp.OG menjelaskan, sindrom PCOS merupakan kondisi kompleks yang didiagnosis dengan terdapat 2 dari 3 kriteria, seperti kelebihan kadar hormon androgen, gangguan ovulasi dan ovarium dengan folikel (rumah sel telur) yang kecil-kecil seperti untaian kalung mutiara pada pemeriksaan usg transvaginal.

“Sehingga perlu anamnesis riwayat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosisnya,” kata dr. Irene dari RS Siloam Hospitals Ambon, dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).

Ia menerangkan, gangguan endokrin menjadi salah satu gangguan yang diakibatkan oleh sindrom PCOS.

Baca Juga: Erling Haaland Jalin Asmara dengan Pesepak Bola Cantik Isabel Haugseng

Gangguan ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan sel telur tetap kecil dan tidak berkembang menjadi sel telur yang besar dan matang. Sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma yang dapat mengakibatkan gangguan pada proses kehamilan.

Sayangnya, penyebab PCOS hingga saat ini belum diketahui pasti. Teori primer pada kelainan metabolisme menunjukan bahwa kompensasi gangguan fungsi insulin dengan akibat kadar hormon insulin yang berlebihan menjadi penyebab utama dari gambaran sindrom ini. Beberapa penyebab lain dari PCOS adalah karena faktor genetik dan lingkungan.

Pada wanita dengan PCOS, folikel kecil yang berdiameter 4 hingga 9 mm menumpuk di ovarium. Folikel ini tidak dapat berkembang ataupun tumbuh hingga menjadi ukuran normal, dan akan memicu ovulasi.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Kepala Laboratorium BPOM

Akibatnya, kadar estrogen, progesteron, LH dan FSH menjadi tidak seimbang. Androgen dapat meningkat pada wanita yang mengidap PCOS karena tingginya kadar LH dan Insulin yang biasanya terlihat pada pasien.

“Gejala yang umumnya terjadi adalah gangguan siklus haid,  gambaran kelebihan hormon androgen seperti pertumbuhan rambut berlebih dan di tempat yang tidak biasanya, jerawatan, kebotakan,” kata Irene melalui edukasi Live Instagram.

PCOS yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang berisiko, antara lain gangguan pola haid, infertilitas, kanker endometrium, gangguan metabolik (resistensi insulin/dm, hipertensi, dislipidemia), gangguan tidur dan makan.

Baca Juga: Kanye West Kembali Calonkan Diri Sebagai Presiden Amerika Serikat 2024

Selain itu, juga menyebabkan kecemasan berlebihan, geguguran, persalinan prematur, dan komplikasi lain seperti hipertensi atau DM dalam kehamilan

Halaman:

Editor: Arbi Terbit

Tags

Terkini

GMP Gelar Festival Musik di Bandung, Seru Banget!

Senin, 20 Maret 2023 | 19:43 WIB
X