Kurang Istirahat dan Stress, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Keluhkan Nyeri Kepala

- Kamis, 24 November 2022 | 09:35 WIB

HARIANTERBIT.com - Tim Medis Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) melayani pemeriksaan kesehatan sejumlah masyarakat di Posko Pengungsian di Kampung Tungilis Wetan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Corporate Secretary Pertamedika IHC Nerisa Pitrasari mengungkapkan, pada hari ke-4 paska gempa bumi Cianjur ini, sejumlah keluhan kesehatan adalah myalgia cephalgia atau nyeri kepala. 

“Keluhan nyeri kepala umumnya disebabkan kurang istirahat, perasaan stress dan takut dengan gempa,” jelas Nerisa Pitrasari, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Akbar Buchari, Politikus Golkar Terpilih Ketum BPP Hipmi Periode 2022-2025

Ia menuturkan, untuk menangani Kesehatan masyarakat, pihaknya memberikan edukasi cara menjaga kesehatan selama di pengungsian serta memberikan sejumlah obat-obatan ringan bagi warga yang memerlukan.

Nerisa menambahkan, Pertamedika IHC bersama dengan BUMN lainnya sudah menyiapkan beberapa titik Posko pengungsian serta menyediakan berbagai bantuan sembako maupun sarana dan fasilitas untuk membantu masyarakat yang harus hidup sementara di luar rumahnya.

Tak hanya layanan Kesehatan, namun juga tersedia dapur umum untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.

Baca Juga: Pelatih Korsel Pastikan Son Tampil Lawan Uruguay

Namun demikian, kondisi hujan juga mengguyur Cianjur, sehingga kualitas istirahat warga di Posko pengungsian terganggu dan tidak nyaman.

Akibat curah hujan, pada beberapa hari mendatang, tim medis mewaspadai penyakit yang akan timbul diantaranya penyakit kulit, diare, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan batuk pilek.

“Meski berada di kondisi yang tidak ideal, kami berharap masyarakat dapat berusaha berpikir positif supaya bisa memperkuat imunitasnya dari dalam tubuh,” tambah Nerisa.

Baca Juga: Dalam 3 Tahun, Indeks Literasi Keuangan Cuma Naik 11, 65 Persen

Hingga Rabu (23/11), Pertamedika IHC menurunkan 3 unit ambulans rescue/mini ICU, 5 dokter gawat darurat dan management disaster, 1 dokter spesialis emergency serta 7 perawat, yang dilengkapi obat-obatan dasar, untuk membantu penanganan pemulihan Cianjur.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal menjadi 271 orang. Jumlah ini mengalami penambahan dibandingkan data Selasa 22 November yakni 268 korban jiwa. Adapun korban luka menjadi 2.043 orang dan 40 orang dilaporkan masih hilang.

Halaman:

Editor: Arbi Terbit

Tags

Terkini

GMP Gelar Festival Musik di Bandung, Seru Banget!

Senin, 20 Maret 2023 | 19:43 WIB
X