Tetapi, WHO memperingatkan untuk tidak terlena. Karena penurunan jumlah kasus yang dilaporkan bisa menipu, karena banyak negara telah mengurangi pengujian dan mungkin tidak mendeteksi kasus yang kurang serius.
"Jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO yang kami tahu terlalu rendah," Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan kepada wartawan.
Baca Juga: Sambut Airlangga, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong: Golkar Keluarga Besar Kami
"Kami merasa lebih banyak kasus yang benar-benar beredar daripada yang dilaporkan kepada kami. Virus beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia saat ini," katanya memperingatkan
Tapi, dia menambahkan, "gelombang infeksi di masa depan tidak perlu diterjemahkan ke dalam gelombang kematian di masa depan".
Untuk membantu negara-negara melakukan pengendalikan virus, WHO menerbitkan enam ringkasan kebijakan.
Di antara rekomendasi, WHO mendesak negara-negara untuk memvaksinasi 100 persen dari kelompok yang paling berisiko, termasuk petugas kesehatan dan orang tua, dan untuk terus menguji dan mengurutkan virus.
Baca Juga: DPR Usulkan Himbara Terapkan Nol Biaya Administrasi
"Ringkasan kebijakan ini merupakan seruan mendesak bagi pemerintah untuk mencermati kebijakan mereka dan memperkuatnya untuk Covid-19 dan patogen masa depan dengan potensi pandemi," kata Tedros.
"Kita dapat mengakhiri pandemi ini bersama-sama, tetapi hanya jika semua negara, produsen, komunitas, dan individu mengambil langkah dan memanfaatkan peluang ini."
Artikel Terkait
Puan Apresiasi Dedikasi Dokter Tanggulangi Covid-19 Usai Serahkan Achmad Bakrie Award
Covid-19 Perburuk Penurunan Angka Kelahiran dan Pernikahan di China, Ini Alasannya
Angka Terkonfirmasi COVID-19 Harian Bertambah 4.170
KPK Setor Rp16,2 Miliar M di Perkara Bansos Covid 19 Eks Mensos Juliari Batubara