ISLAM hadir untuk mengangkat derajat perempuan menjadi lebih tinggi. Allah SWT berfirman: .......“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan...” (QS Ali Imran: 195).
Di zaman Jahiliyah perempuan masih diperlakukan seperti sebuah barang, bukan manusia, bisa diperjualbelikan. Penyiksaan terhadap perempuan merupakan hal biasa. Peremuan bisa diperintahkan membakar dirinya sendiri bila suaminya meninggal terlebih dahulu.
Ulama besar Buya Hamka dalam bukunya “Berbicara Tentang Perempuan” menguraikan perempuan sangat dimuliakan dalam Islam.
Baca Juga: Debut Akting Jennie BLACKPINK Terungkap di Trailer Perdana 'The Idol'
Dengan berkembangnya zaman pesatnya arus informasi dan tekonologi ternyata tidak membuat isu seputar feminism perempuan dan pandangan Islam terhadap perempuan meredup atau hilang.
Para sahabat yang ikut dalam peperangan bersama Rasulullah ternyata selain kaum pria melainkan juga wanita. Salah satunya adalah Nusaibah binti Ka'ab Al Anshariyah seorang Muslimah pejuang yang dikenang karena keberaniannya bertempur melawan kaum Quraisy.
Nusaibah binti Ka’ab yang dikenal dengan nama Ummu Imaroh menjadi salah satuSshahabiyah yang turut serta dalam berbagai peperangan karena keberaniannya ketika membela Rasulullah pada Perang Uhud. Nusaibah tampil sebagai perisai melindungi Rasulullah saat dikepung pasukan musuh.
Baca Juga: Jadikan Senin Semangat Penuh Berkah, Ini Tipsnya
Pada Perang Uhud, Nusaibah bertugas dalam pasukan logistik dan medis bersama sejumlah Muslimah lainnya, Meski dirinya berdarah-darah terluka bahkan dua puteranya gugur namun tak menyurutkan perjuaannya menegakkan Islam.
Nusaibah sebelum memeluk Islam terkesan tentang sosok Rasulullah yang berdakwah dengan sabar menghadapi cobaan da rintangan dari cerita suaminya, Zaid Bin Ashim yang terlebih dahulu masuk Islam. Nusaibah kemudian membulatkan tekadnya untuk meninggalkan kepercayaan lamanya.
Dalam Perang Uhud keadaan menjadi gawat ketika pasukan Quraisy dibawah komando Khalid bin Walid yang saat itu belum masuk Islam, menduduki pos pasukan Rasulullah yang ditinggalkan Abdullah bin Jubair.
Baca Juga: Khaby Lame Ternyata Seorang Muslim dan Hafiz Alquran
Ketika melihat Rasulullah terkepung musuh, Nusaibah bersama prajurit wanita lainnya merangsek kearah posisi Rasulullah membuat formasi pertahanan untuk melindungi Rasulullah.
Nusaibah pun terluka. Rasulullah menyeru Abdullah anak Nusaibah agar menolong ibunya yang terluka.”Ibumu, ibumu…balutlah lukanya. Ya Allah, jadikanlah mereka sahabatku di surga,” kata Rasulullah.
Artikel Terkait
Mumpung Masih Ada Waktu
Berpikir Pangkal Kebaikan
Akhlak dan Kebahagiaan
Musuh dalam Selimut
Menjadi Tetangga yang Baik
Menjaga Anak dalam Keluarga
Bacaan Paripurna Terjaga Keasliannya