HARIANTERBIT.com - Ketua Umum Asosiasi Pemasok dan Distributor Depot Air Minum Indonesia (APDAMINDO) —induk organisasi 60.000 depot air minum di Indonesia, Budi Darmawan, menepis isu pelabelan Bisfenol A atau BPA, bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker dan kemandulan, pada galon guna ulang yang beredar luas di masyarakat akan memukul bisnis kecil, terutama depot air isi ulang.
"Sejak awal kami sudah menyatakan dukungan kami ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Budi dalam sebuah pernyataan, pekan lalu.
Baca Juga: Giring Tak Laku Dijual, Rembuk Rakyat PSI Jual Nama Ganjar
"Kami melihat bahwa pelabelan tersebut pada dasarnya demi keamanan konsumen dan dunia usaha justru mendapatkan keuntungan dari adaptasi value chain bisnis itu sendiri."
Menurut Budi, industri air minum kemasan adalah bisnis yang sudah berumur lebih dari 50 tahun, dan tentunya wajar apabila terjadi perubahan yang sifatnya disruptif, semisal pelabelan BPA pada galon keras yang mendominasi pasar.
Baca Juga: Jokowi Melalui Perjalanan Penuh Bahaya, Damaikan Perang Rusia Ukraina, Menuju Kyiv dengan Kereta
"Unsur kepastian akan rasa aman bagi konsumen itu selayaknya menjadi prioritas dalam memproduksi pangan terkemas. Konsumen akan memilih produk yang mampu beradaptasi," katanya.
Apdamindo, lanjut Budi, mengantisipasi peningkatan kepedulian konsumen akan keamanan produk dengan ikut mensosialisasikan kebijakan pemerintah soal bahaya BPA pada galon berbahan plastik polikarbonat. "Karena ini terkait dengan kebiasaan masyarakat, tentunya perlu waktu untuk berubah," katanya.
Baca Juga: Kemenko Perekonomian Goes to Campus, Akses Permodalan UMKM Mendapat Antusias Mahasiswa
Artikel Terkait
BPOM Beberkan 7 Penyakit dari BPA Galon
BPOM Meeting BPA di Hotel, ICW: Potensi Pemborosan Uang Negara
Rencana Pelabelan BPA Oleh BPOM Berbau Persaingan Usaha, Salemba Institute: Bukan Ranahnya Komnas PA
Dukung Inisiatif Regulasi BPOM, Produk Air Kemasan Ini Bebas Risiko BPA
Buzzer dan Organisasi Siluman Jegal BPOM Lindungi Konsumen Air Minum
Soal Pelabelan BPA pada Galon, BPOM Harusnya Membuat Penelitian yang Komprehensif