Depok, HanTer - SD Islam Al Azhar 46 Grand Depok City sukses menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pada Senin (27/9/2021).
Para murid, khususnya kelas 2 dan 1, nampak bersemangat menyambut momen pertamanya mendapatkan pembelajaran di sekolah, pasalnya satu tahun lebih (bagi murid yang sekarang duduk di kelas 2-Red) mereka hanya mendapatkan transfer ilmu melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bahkan semangat murid di simulasi PTMT itu diiringi oleh antusias para orang tua yang mengantar buah hatinya ke sekolah meski masih di tengah pandemi Covid-19 ini.

Penerapan protokol kesehatan sudah dimulai di lobby SD Islam Al Azhar 46 Grand Depok City
Merujuk pada surat yang diedarkan pihak sekolah kepada orang tua murid pada tanggal 15 September lalu, kegiatan simulasi PTMT ini berlangsung dengan sistem blended learning dan maksimum hanya 50 persen dari kuota perkelasnya.
Sebelum memasuki ruang belajar, protokol kesehatan diterapkan pada siswa saat kedatangannya di lobby sekolah, mulai dari mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun, pemakaian hand sanitizer, pengecekan suhu hingga penyemprotan desinfektan pada telapak sepatu, menggunakan masker rangkap atau dikombinasikan dengan face shield.
Sebelumnya, para guru maupun karyawan Islam Al Azhar 46 Grand Depok City yang bertugas sudah mendapatkan dua dosis vaksin sebelum simulasi PTMT ini digelar dan kegiatan ini berlangsung dengan terlebih dulu menyebarkan angket survey kesediaan PTMT secara online, serta parents meeting yang dilakukan sehari menjelang pelaksanaan PTMT.

Kepala Sekolah SD Islam Al Azhar 46 Grand Depok City Hj. Enung Nuraeni M. Pd (kedua dari kanan) serta para wakil Kepala Sekolah bersama Dewi Mutiara Ariesandy (tengah) selaku Ketua Jamiyyah, memantau kegiatan simulasi PTMT
Hal tersebut diungkapkan Kepala Sekolah SD Islam Al Azhar 46 Grand Depok City Hj. Enung Nuraeni M. Pd. "Alhamdulillah antusiasme murid dan orang tua sangat bagus terkait kegiatan simulasi PTMT ini. Tadi saya melihat dikelas ada yang meminta secara mendadak untuk ikut PTMT ini, karena yang ikut saat ini berdasarkan angket survey kesediaan, sehingga punten kami tolak dulu, karena anak-anak sudah kadung disiapkan satu hari," ucapnya.
"Minggu depan Insha Allah sudah normal. Anak-anak bisa masuk dalam dua shift jika pesertanya melebihi 20 orang," tambahnya.

Batas maksimum hanya 50 persen dari kuota perkelasnya yang mengikuti PTMT