HARIANTERBIT.com – Banyak cara dilakukan setiap orang dalam beramal, salah satunya melalui aplikasi digital. Oleh karenanya, Kementerian Kominfo dan DPR telah menggelar seminar online bertema Aman Berdonasi di Platform Digital.
Empat narasumber dihadirkan, yakni, H Bachrudin Nasori (Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan BSc (Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI), H Sabilillah Ardie BSc (Wakil Bupati Tegal) dan Qohari Kholil (Wakil Ketua/Direktur Eksekutif NU Care LAZISNU PBNU).
Bachrudin Nasori mengatakan kemajuan teknologi saat ini turut beriringan dengan lahirnya beragam inisiatif, termasuk platform donasi digital.Baca Juga: Sri Mulyani Jawab Isu Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun, Ternyata Begini Kronologinya
“Mereka yang ingin berdonasi kepada sesama yang membutuhkan, dapat menyalurkan bantuan lewat platform digital tersebut. Hal ini dapat terlihat dari pengguna donasi digital mencapai 20% dari seluruh pengguna,” katanya, Senin (27/3/2023).
Lebih lanjut, Nasori menambahkan dengan meningkatnya masyarakat yang melakukan donasi secara digital, maka meningkatkan pula penipuan dengan mengatas namakan donasi.

Hal serupa dikatakan Semuel Abrijani Pangerapan, terkait pesatnya teknologi telah mengubah cara setiap orang beraktivitas dan bekerja.
“Intinya kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi. Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia,” jelasnya.
Sedangkan Sabilillah Ardie menjelaskan bahwa pengguna internet di indonesia yaitu sebesar 210 juta pengguna, membuat masyarakat Tegal memiliki generasi millenial dan generasi Z yang dapat berkesempatan berinovasi dan juga paham akan teknologi digital.
“Donasi digital adalah donasi yang dilakukan secara digital atau online, hal ini memudahkan para penggalangan dana untuk mencari donatur dan donatur pun menjadi lebih mudah dalam memberikan bantuan atau donasi,” terangnya.Baca Juga: Istri Pegawai Kementerian Perhubungan Pamer Kemewahan, Suami Dinonaktifkan dari Jabatannya
Sementara, Qohari Kholil menyampaikan Indonesia menyandang predikat sebagai negara paling dermawan di dunia (2018, 2021), berdasarkan survey dari Charities Aid Foundation (CAF) dalam World Giving Index 2022.
“Hal ini dilatarbelakangi juga oleh ajaran agama yang mendorong untuk memberi atau bersedekah (donasi). Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh tradisi budaya bangsa Indonesia yang kental yaitu, saling membantu dan bergotong royong,” tuturnya.
NU Care-LAZISNU adalah rebranding dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) milik perkumpulan Nadhlatul Ulama (NU).
“NU Care- LAZISNU bertujuan membantu kesejahteraan dan kemandirian umat untuk mengangkat harkat sosial dengan mendayunakan dana zakat, infak, sedekah serta wakaf (Ziswaf),” tutupnya.