HARIANTERBIT.com - Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia diperkirakan akan merasakan bonus demografi, bertepatan dengan Indonesia yang berusia 100 tahun.
Bonus demografi ini tentunya membawa berbagai banyak kesempatan, namun juga tidak lepas dari tantangan.
Dari segi kesempatan, ini akan menjadi momentum untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, mengurangi angka pengangguran, serta pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pertandingan Arsenal vs Sporting CP, Gabriel Jesus: Saatnya Cetak Gol..
Baca Juga: Kejiwaan Mario Dandy dan Shane Lukas Bakal Diperiksa Tim Ahli Forensik Psikologi
Apabila tidak dipersiapkan dengan matang, hal ini, sebaliknya, dapat menjadi boomerang, di mana angkatan muda yang seharunya menjadi _industry ready_ malah tidak siap menjawab kebutuhan industri, ataupun kurangnya lapangan kerja untuk menyerap generasi muda pada 2045 nanti.
Pada Februari lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia terdahulu Zainuddin Amali membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Tim Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan melalui Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kepmen) Nomor 23 Tahun 2023 yang ditetapkan akhir Februari lalu.
Pokja yang terdiri lebih dari 80 orang ini diketuai oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh. Pokja ini merupakan amanat Perpres No. 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan, yang kemudian disempurnakan melalui Perpres No. 43 Tahun 2022.
Baca Juga: Selain Bullying Catokan ke Song Hye Kyo, Ini Adegan Paling Menyeramkan dalam The Glory
Adapun Merial Institute, Lembaga Think Tank Kepemudaan yang berfokus untuk mendorong implementasi Perpres yang ditandatangani Presiden Jokowi sejak tahun 2017 dan penyempurnaannya tahun 2022, kembali menjadi bagian dari Pokja Kemenpora tahun 2023 setelah tahun-tahun sebelumnya konsisten berkontribusi pada pembangunan pemuda menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur Eksekutif Merial Institute M Arief Rosyid Hasan menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan segenap jajaran Kemenpora yang telah memberikan kepercayaan dan senantiasa memberikan ruang bagi Merial Institute untuk menjadi bagian dari inisiatif-inisiatif Kemenpora dalam bidang kepemudaan," ujarnya.
Baca Juga: Sekolah Angker di Jawa Timur, Kemunculan Sosok Perempuan Hingga Kematian Banyak Guru
Menurutnya, di antara begitu banyaknya ide tentang pemuda, jangan sampai pemuda hanya dijadikan objek dari narasi-narasi tak benar yang banyak beredar.
"Agar semua narasi itu menjadi konkrit, ketika bicara soal pemuda, kita harus menempatkannya sebagai subjek yang ikut duduk dan diberikan ruang untuk berpartisipasi, bahkan sampai tahap pembuatan kebijakan, atau sering kita kenal dengan istilah participatory _policy making," lanjutnya.
M Arief Rosyid Hasan yang menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI 2013-2015 ini juga menyampaikan bahwa dibentuknya Tim Nasional Kepemudaan menegaskan komitmen Presiden Joko Widodo dan beserta segenap jajaran Kemenpora, yang bukan hanya saja fokus membangun olahraga Indonesia, tetapi juga serius memperhatikan isu-isu kepemudaan di negara ini.
Artikel Terkait
Komisaris Independen BSI M Arief Rosyid Hasan Terima Penghargaan Pemuda Inspiratif Indonesia
Jawab Curhat Jokowi, IDI Beberkan Faktor Penyebab Berobat di Luar Negeri Lebih Murah ketimbang Dalam Negeri
Jokowi Targetkan Bulog Serap 2,4 Juta Ton Gabah Petani di 2023
Jokowi Bersama Iriana Melepas Keberangkatan Jenazah Istri Moeldoko ke Taman Makam Pahlawan