HARIANTERBIT.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, membuka Co-Elevation Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Tahun 2023 yang berlangsung secara hybrid di Yogyakarta, Rabu (15/3/2023).
“Rapat kerja teknis ini sangat penting karena isu pencemaran yang menurut studi UN Environment merupakan salah satu dari magnitude yang setara dengan permasalahan perubahan iklim dan biodiversity,” kata Siti Nurbaya, dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).
Dalam kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah yang meraih Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Indeks Respon Kinerja Daerah terbaik serta komunitas masyarakat.
Baca Juga: Kasus Korupsi Rp1,8 Miliar, Tiga ASN Kejaksaan Negeri Bandar Lampung Ditahan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Indeks Respon Kinerja Daerah terbaik Provinsi tahun 2022 diraih oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota diraih oleh Kabupaten Bone Bolango.
Apresiasi juga diberikan kepada lembaga masyarakat yang telah aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yaitu Pemerintahan Desa dan BUMDes Cisantana; Bike to Work; TKPPEG Desa Rambaian; Tubing E Serinjing; Desa Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi); dan Kampung Saung Pandu.
“Terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yaitu pemerintah, pemerintah daerah, komunitas, business leaders, serta para aktivis. Terlebih untuk para pemerintah daerah atas berbagai inisiatif dan instrumen yang sudah hadir, dikembangkan dan dapat diterapkan untuk berbagai kemajuan bagi kita dalam mengelola lingkungan,” katanya.
Baca Juga: Siap Kawal Program Kerja Manajemen, SP PLN Berharap Kontrak IPP Dinegosiasikan Ulang
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro mengatakan, Rakernis Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mengambil tema Co-Elevation karena berkeinginan membangun proses kemitraan yang kuat untuk menghasilkan kinerja luar biasa dan pencapaian tujuan yang lebih tinggi daripada yang dicapai secara individual.
Lebih lanjut, Sigit menyatakan bahwa Co-elevation menitikberatkan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan satu tim, berfokus pada kolaborasi dan pemecahan masalah dalam kemitraan dan organisasi yang mandiri.
Selain itu, kata dia, Co-elevation dibangun dari sikap dan pemahaman yang baik terhadap tujuan dan keinginan yang ingin dicapai bersama.
Baca Juga: Mendag Klaim Pasokan Pangan Cukup Selama Puasa dan Lebaran, Harga Stabil
Dalam hal pemulihan lingkungan, Ditjen PPKL terus mengembangkan dan mereplikasi best practice sesuai karakteristik masing-masing landscape yang unik.
“Ada hal menarik dalam Rakernis kali ini, bahwa Ditjen PPKL pada tahun 2022 mulai membangun kolaborasi dengan generasi muda. Diharapkan tahun ini akan terus meningkat dengan kegiatan yang selalu melibatkan anak muda dalam memberikan masukan dan aksi bersama dalam bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan,” ucapnya.
Artikel Terkait
Menteri Siti Optimistis Target Penanganan Sampah Nasional Tercapai di 2025
Siti Nurbaya Berharap Semangat Natal Membuka Jalan Berinovasi Bangun Sektor LHK
Menteri Siti Apresiasi Peluncuran I-LEAD ICEL sebagai Aktualisasi Demokrasi Lingkungan
Menteri Siti Bersama CEO WRI Global Pelajari Eksosistem Taman Nasional Komodo
Menteri Siti Janji Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Pengelolaan Hutan dan Perdagangan Karbon