HARIANTERBIT.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar AS ditopang oleh prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tengah gejolak ekonomi global dan risiko resesi dunia.
"Saya terus mengulang Rupiah akan menguat setelah turbulensi global agak mendatar, kita lihat sekarang Rupiah kita di bawah Rp15.000 per dolar AS karena semua fundamental kita mendukung penguatan Rupiah kita," kata Perry Warjiyo dalam BI Annual Investment Forum 2023, Kamis (26/1/2023).
Prospek ekonomi Indonesia yang semakin membaik, lanjutnya, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi yang rendah, imbal hasil yang menarik, neraca berjalan yang surplus pada triwulan III 2022, investasi asing langsung meningkat, dan neraca pembayaran yang surplus.
Baca Juga: AHY Minta Nasdem dan PKS Bikin Komitmen Lewat Pembentukan Sekretariat
Rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, di mana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan dengan level pada Desember 2022.
Dalam beberapa hari terakhir, kurs Rupiah masih berada di bawah Rp15.000 per dolar AS. Rupiah pada Kamis pagi (26/1) bergerak ke posisi Rp14.977 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya pada Rabu (25/1) Rp14.965 per dolar AS.
Sementara pada Selasa (24/1) Rupiah ditutup meningkat tajam 188 poin atau 1,24 persen ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Jumat (20/1) Rp15.075 per dolar AS.
Penguatan Rupiah tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.
Baca Juga: 9 Video Game yang Diadaptasi untuk TV dan Film, Serial HBO Hit The Last of Us Diantaranya
Terdapat aliran modal asing masuk bersih sebesar Rp14,8 triliun pada periode 16-19 Januari 2023, yang mayoritas masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Sejak 1-19 Januari 2023 tercatat aliran modal asing masuk bersih Rp36,33 triliun di pasar SBN, namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham senilai Rp7,94 triliun.
Dengan demikian Perry Warjiyo menuturkan stabilitas Rupiah tetap terjaga di tengah menguatnya dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Juga: Bharada E Sebut Dirinya Dibohongi Ferdy Sambo, Juga Diperalat dan Disia-siakan
Data-data ekonomi domestik yang membaik turut mendukung penguatan pergerakan Rupiah terhadap dolar AS. Nilai neraca perdagangan Indonesia 2022 mencetak rekor tertinggi dengan capaian surplus sebesar 54,46 miliar dolar AS.