Jokowi Gagal Swasembada, 200 Ribu Ton Beras Impor Tiba di Tanjung Priok

- Jumat, 16 Desember 2022 | 16:58 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memantau beras impor masuk ke Indonesia (Foto: BULOG)
Dirut Bulog Budi Waseso dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memantau beras impor masuk ke Indonesia (Foto: BULOG)

HARIANTERBIT.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan langkah impor beras dilakukan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar. 200 ribu ton beras Bulog yang tiba di Tanjung Priok Jakarta untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak setelah operasi pasar yang dilakukan karena kenaikan harga.

"Sebagian dari impor, 200 ribu sudah datang. Jadi biar tidak simpang siur. Jadi yang mau impor itu tidak ada. Tidak ada yang ingin impor, jika produksi kita cukup. Buat apa kita impor, jika berasnya ada," kata Zulhas--sapaan akrab Zulkifli Hasan--lewat keterangannya di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2022.

Baca Juga: Tidak Laku Dijual! Survei KPN: Elektabilitas Puan Maharani Cuma 1,2 Persen

Zulhas menyebutkan data dari Kementerian Pertanian memang menunjukkan terjadi surplus beras. Namun, karena harga beras terus meningkat secara signifikan, hingga mencapai Rp10.000 per liter, akhirnya Bulog memutuskan untuk melakukan operasi pasar dengan harga menjadi Rp8.300 per liter.

Dengan demikian, menurutnya, masyarakat bisa memilih, ada beras yang bermerek, premier, dan beras dari Bulog yang dijamin harganya oleh Pemerintah.

"Terus digelontorkan, karena itu stok Bulog berkurang banyak. Karena itu musti cari. Kalau kurang kan confidence pasar terganggu. Akhirnya kita ratas, beli di pasar harga berapa saja, Kepala Bulog bahkan bisa beli di atas Rp5 ribu, bahkan mencapai Rp6 ribu. Beras itu terakhir di Rp10.200, dicari tapi tidak dapat," ungkap ketum PAN itu.

Baca Juga: Bawaslu Sentil Keras Anies Mencuri Start Kampanye, Tidak Menciptakan Iklim Politik yang Sejuk

Jika stok Bulog tipis, lanjutnya, akan menimbulkan isu di pasar dan menyebabkan harga tidak terkendali.

"Kita tidak mau, karena beras ini kan makanan pokok di Indonesia. Kita sudah tiga kali enam hari mencoba mencari tapi tidak dapat. Jadi kita putuskan impor, untuk menambah cadangan Bulog sebanyak 500 ribu ton. Ini yang baru datang 200 ribu ton," kata Zulhas dikutip Antara.

Ia menyatakan proses pemulihan cadangan Bulog akan diselesaikan pada Januari 2023, sehingga saat musim panen pada Maret 2023, cadangan beras akan dibeli Bulog dari hasil panen petani.

Baca Juga: Sekjen PDIP Buka-bukaan Fakta Sesungguhnya soal Pertemuan Mega, Puan dan Gibran

"Harga, apalagi saat Nataru kita jamin, tidak akan ada perubahan. Orang bisa memilih beras mana yang diinginkan. Sama seperti minyak goreng, ada Minyakita yang harganya Rp14 ribu tapi ada juga minyak goreng premium yang harganya macam-macam. Tapi yang dijamin pemerintah, ya Minyakita," kata Zulhas.

Swasembada Beras

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengeklaim berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021. Sukses itu diganjar dengan penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI).

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X