HARIANTERBIT.com - Pemerintah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan impor beras sebagai langkah mengamankan stok beras yang saat ini di angka 594.000 ton.
Menganggapi hal itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan keputusan impor beras melalui Bulog untuk mengantisipasi kekurangan stok beras nasional.
"Ya, Pemerintah memang sudah mengantisipasi untuk melakukan berbagai upaya-upaya, terutama masalah beras. Apabila kurang, impor. Akan tetapi, bila cukup, tidak jadi impor. Jadi, itu sifatnya kalau ada kekurangan," kata Wapres di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Persilahkan yang Tidak Setuju RKUHP Ajukan Gugatan ke MK, Menkumham: Nanti Kalau Sudah Disahkan
Menurut Wapres, sejauh ini Pemerintah terus berupaya mendorong intensifikasi tanaman pangan.
Ketika berkunjung ke Sulawesi Selatan, Wapres mendapatkan laporan bahwa pemerintah daerah setempat telah melakukan intensifikasi berbagai hal terkait dengan beras, baik dari bibit maupun pengelolaan tanah, dan berhasil meningkatkan produksi hingga 250.000 ton tahun ini.
"Jadi, ini ada di daerah-daerah yang lain dan mungkin juga yang tidak berhasil. Menurut laporan memang diperkirakan memang terpenuhi, tetapi memang mungkin ada panen-panen yang kebanjiran di beberapa daerah," kata Ma’ruf Amin seperti dilansir Antara
Oleh karena itu, kata Wapres, Pemerintah terus melakukan penghitungan kecukupan stok beras nasional dan impor beras hanya bersifat antisipatif.
Sebelumnya disebutkan bahwa Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ditugaskan untuk impor beras oleh negara untuk mengamankan stok beras yang saat ini di angka 594.000 ton.
Baca Juga: Polisi Kumpulkan Ahli Forensik dan Patologi untuk Evaluasi Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Artikel Terkait
Ricky Rizal Mengaku Sempat Tidak Percaya Pelecehan Putri Candrawathi
Polisi Ringkus Tersangka Penganiayaan Balita Hingga Tewas di Apartemen di Kalibata
Korea Utara Eksekusi 3 Siswa SMA karena Nonton Drakor, Ini Serial yang Banyak Ditonton