HARIANTERBIT.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi periode November 2022 akan mencapai 0,18 persen, dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini sesuai hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada minggu keempat November 2022.
Dalam survei itu, tercatat komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 pada minggu keempat yaitu telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm) serta daging ayam ras.
Baca Juga: Isyarat Dukungan Jokowi ke Ganjar Pranowo Maju Capres 2024 Makin Kencang
Inflasi lainnya berasal dari air kemasan, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm). Selanjutnya, tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, sejumlah komoditas menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah dengan sumbangan kepada inflasi sebesar 0,09 persen (mtm), cabai rawit sebesar 0,03 persen (mtm), serta bawang putih dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Baca Juga: Tuan Rumah Jadi Tim Pertama yang Tersingkir dari Piala Dunia 2022 Qatar
“BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11/2022).