Takut-takuti Rakyat dengan Resesi Global, Sri Mulyani dan Gubernur BI Jangan Jadi Provokator Ekonomi

- Rabu, 12 Oktober 2022 | 21:06 WIB
Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo
Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo

HARIANTERBIT.com - Analis anggaran Uchok Sky Khadafi mendesak Presiden Jokowi segera memecat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan mengevaluasi kinerja Gubernur BI Perry Warjiyo. Pasalnya, keduanya dinilai membuat iklim perekonomian RI bergejolak.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) ini menilai pernyataan Sri Mulyani dan Perry terkait ancaman resesi global dan dampaknya terhadap perekonomian RI mengindikasikan bahwa kedua orang tersebut tidak bekerja secara sungguh-sungguh dalam menghadapi krisis tersebut.

”Saya melihat Sri Mulyani maupun Perry tidak becus dalam menjalankan roda ekonomi. Jokowi seharusnya mengevaluasi kedua orang itu sebelum ekonomi Indonesia berantakan saat resesi global datang,” ujar Uchok dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

Baca Juga: Chatib Basri Nilai Penyesuaian Harga BBM Keputusan Tepat

Selain itu, Uchok menilai Sri Mulyani sebagai pengawal ekonomi dan Perry Warjiyo dalam menjaga stabilitas moneter justru menyebarkan ketakutan masa depan ekonomi RI.

"Seharusnya kan mereka optimis sehingga psikologis masyarakat tidak terganggu," tegasnya.

Khusus untuk, orang nomor 1 bank sentral Indonesia ini, Ucok melihat, Perry gagal dalam melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Juga: Pengangkatan Lukas Enembe Jadi Kepala Suku Besar Berpotensi Timbulkan Kekacauan di Papua

“Perry seharusnya dapat menjaga nilai tukar rupiah, agar rupiah tidak terus terpuruk, seperti sekarang ini," ucapnya.

Provokator Ekonomi

Terpisah, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengkritik pemerintah RI yang kerap menyampaikan informasi seputar ketidakstabilan ekonomi RI yang terancam resesi.

Pernyataan tersebut, katanya, dapat memprovokasi masyarakat. Salah satunya bisa memicu pebisnis dan pengusaha dalam mengambil tindak pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Baca Juga: Tolak Lukas Sebagai Kepala Suku Besar Papua, Ini Komentar Cucu Pahlawan Nasional Marthen Indey

"Kami minta para menteri jangan jadi provokator. Datang ke Indonesia setelah pulang dari luar negeri mengancam dengan kalimat-kalimat bahwa bersiap-siap menghadapi resesi. Itu tugasmu sebagai pemerintah. Kenapa kau berbicara kepada rakyat?" katanya di hadapan ribuan massa aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

Halaman:

Editor: Anugrah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X