Menteri Nishimura menyampaikan bahwa posisi Jepang sama dengan Indonesia yang berharap pertemuan IPEF ini akan mendatangkan manfaat nyata (tangible benefit) untuk negara partisipan IPEF.
Terkait dengan ekspor ikan tuna dalam kaleng, Nishimura menyampaikan sedang menyelesaikan pembahasan di kementerian terkait di Jepang, sedangkan untuk peningkatan kuota jumlah ekspor pisang dan nanas yang mendapatkan fasilitas telah disetujui oleh Pemerintah Jepang.
Jepang juga akan terus mendukung kerja sama di dalam pengembangan semi conductor, EV battery dan pengembangan SDM pendukungnya. Pada kesempatan tersebut Nishimura juga menyampaikan permintaan agar permasalahan steel (besi baja) untuk bahan baku industri Jepang di Indonesia dapat dipermudah supaya lebih lancar.
Baca Juga: KPK Sebut Ada Sekitar 600 Politisi Terjerat Kasus Korupsi
Terkait dengan masalah steel ini, Menteri Perindustrian menyampaikan bahwa usulan penyelesaian masalah sudah hampir selesai dibahas dan akan selesai dengan cepat pada akhir September 2022 ini, sebelum acara pertemuan dengan Menteri METI.
Dalam pertemuan terpisah dengan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Ogushi Masaki, Menko Airlangga mengapresiasi hubungan baik yang telah terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Apalagi Indonesia dengan Jepang akan memperingati perayaan hubungan kerja sama ini tahun depan.
Menteri Ogushi menyampaikan kekhawatiran tentang jadwal penyelenggaraan KTT G20 yang berdekatan dengan acara lain seperti COP27, KTT ASEAN dan KTT APEC, serta rangkaian pertemuan IPEF yang juga diselenggarakan pada bulan November 2022. Menko Airlangga menerangkan ”Semua forum tersebut sangat penting dan menentukan kemajuan kerja sama antar negara, agar dalam pertemuan ini lebih fokus mencari solusi untuk mengatasi berbagai dinamika permasalahan dunia.” Jepang pun menyatakan dukungannya untuk keberhasilan Presidensi G20 Indonesia 2022 dan keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Baca Juga: Kudeta Terhadap Suharso, Mukernas PPP Ilegal
Pertemuan keduanya berlanjut dengan diskusi terkait kebutuhan investasi di sejumlah sektor. Menko Airlangga menjelaskan ”Indonesia membutuhkan investasi untuk proyek-proyek strategis, salah satunya untuk mencapai ketahanan pangan pokok. Indonesia juga ingin mencapai ketahanan energi melalui sejumlah proyek strategis, salah satunya terkait investasi di Masela yang proyeknya sedang tertunda.”
Terkait dengan langkah lanjutan partisipasi di IPEF, Jepang dan Indonesia sepakat untuk saling mendukung dalam penerapan pilar-pilar IPEF. Kedua pihak juga sepakat bahwa tahun 2023 merupakan momentum yang terbaik, karena posisi Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN dan Jepang yang memegang G7, dan sekaligus dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan Indonesia dengan Jepang.
Artikel Terkait
Menko Airlangga Bertemu USTR Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan IPEF Meeting
Menko Airlangga Gelar Pertemuan Bilateral dengan Mendag AS Gina Raimondo, Perkuat Kerja Sama Dagang RI-AS
Menko Airlangga: IPEF Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik
Menko Airlangga Dorong Kerja Sama Sektor Peternakan dengan Selandia Baru