Pada pertemuan bilateral dengan USTR tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia perlu menggalang dukungan dari Pemerintah AS untuk mendukung tercapainya Deklarasi KTT G20 dan juga mendukung penuh keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.
“Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum untuk percepatan pemulihan ekonomi secara inklusif dengan menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam merespons berbagai tantangan global,” ujar Menko Airlangga. Indonesia memandang penyelenggaraan ASEAN 2023 dapat dilakukan bersamaan dengan negosiasi IPEF.
Baca Juga: Viral Rekaman Pendemo Anies di KPK Ngaku Dibayar, Begini Pengakuannya
Selain itu, pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang upaya yang telah dilakukan untuk penyelesaian sengketa dagang DS 478.
Ketum Partai Golkar menegaskan bahwa Indonesia telah memenuhi seluruh rekomendasi dan putusan DSB WTO dan berharap Pemerintah AS dapat mendukung Indonesia untuk menyelesaikan hambatan perdagangan bilateral melalui penutupan sengketa dagang WTO DS 478 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.
Indonesia mengharapkan, melalui IPEF akan memperkuat ikatan di kawasan Indo-Pasifik yang sangat strategis ini, yang akan menentukan kekuatan ekonomi global pada dekade mendatang. Kerangka kerja IPEF akan menciptakan ekonomi di kawasan menjadi lebih kuat, lebih adil, dan lebih tangguh bagi seluruh negara, utamanya di kawasan Indo-Pasifik.
Artikel Terkait
Menko Airlangga: Ekonomi Biru Jadi Penarik Sumber Pendanaan Baru, Ini Penjelasan
Menko Airlangga: 75 Proyek Strategis Rampung per Agustus 2022, Nilainya Tembus Rp 554,4 Triliun
Menko Airlangga: Posisi Strategis T20 Berikan Rekomendasi Pemimpin G20 Pecahkan Masalah Global
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inovasi Industri Properti Bakal Hasilkan Produk Berkualitas