HARIANTERBIT.com - Penerapan aplikasi MyPertamina untuk mengakses BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite butuh pengawasan ketat. Kebocoran BBM bersubsidi ke industri atau kelompok mampu harus dihindari, agar program subsidi ini tepat sasaran.
Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari menilai, program digital MyPertamina membutuhkan pula sosialisasi masif dan setelah itu akan dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan. Dengan begitu, kelompok masyarakat berdaya beli rendah bisa menikmati.
Baca Juga: Prabowo 3 Kali Kalah Pilpres, Gandeng Cak Imin InsyaAllah Menang di Pemilu 2024
"Masih butuh sosialisasi dan penyempurnaan bagaimana melakukan upaya agar BBM bersubsidi dinikmati masyarakat yang membutuhkan dan tidak ada kebocoran ke industri atau kelompok pemilik kendaraan mewah yang mengonsumsi BBM bersubsidi," harap Diah dikutip dpr.go.id, Kamis 30 Juni 2022.
Hanya saja, masih banyak kendala di awal program ini diluncurkan, yaitu masyarakat yang tidak memiliki handphone (HP) atau HP-nya bukan smartphone. Ini belum diantisipasi dengan baik.
Baca Juga: Presiden Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Dewan Nasional KEK
Masalah kedua, lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, HP bisa berpindah tangan. Bisa saja HP milik seseorang, tapi aplikasinya di HP lain, kemudian digunakan orang yang tidak berhak. Inilah beberapa masalah teknis yang perlu diatasi segera.
"Karena sasaran adalah masyarakat yang tidak mampu, berarti pertanyaan berikutnya kalau mereka tidak mampu apakah memiliki gadget atau HP yang bisa meng-install," kata Diah lagi.
Baca Juga: Ganjar, Puan atau Risma: Ini Capres PDIP Pilihan Mega
Artikel Terkait
Pemerintah Janji Tidak Naikkan Harga BBM Subsidi
Pertamina Gandeng Polisi Untuk Antisipasi Penyalahgunaan BBM Subsidi
Pemerintah Proyeksi Kuota BBM Subsidi Habis Oktober 2022
Ingat Pak Jokowi, Kenaikan BBM Subsidi, LPG, dan Listrik akan Memperberat Beban Rakyat