Jakarta, HanTer - BUMN komunikasi, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai anak usaha Telkom Indonesia (TLKM) yang berinvestasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau GOTO mendapatkan sorotan tajam. Tercium kejanggalan usai Telkomsel mengelontorkan uang Rp6,3 triliun untuk investasi di GOTO.
Apa penyebab kerugian jumbo perusahaan pelat merah itu? Ternyata, startup yang kini sudah menjadi salah satu perusahaan raksasa nasional itu terus memperlihatkan kinerja yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja saham GOTO di pasar modal.
Hal itu disampaikan oleh Mantan Direktur YLBHI, Agustinus Edy Kristianto, dikutip dari Warta Ekonomi, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga: Kantongi Dukungan Ridwan Kamil, Langkah Airlangga Menuju Capres 2024 Makin Mulus
Ia mengaku melihat adanya kejanggalan usai Telkomsel mengelontorkan uang Rp6,3 triliun untuk investasi di GOTO.
Pasalnya, awalnya Telkomsel membuat perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) pada 16 November 2020 dalam bentuk investasi Obligasi Konversi tanpa bunga sebesar 150 juta dolar AS (Rp2,116 triliun) dengan tenor 3 tahun sebelum akhirnya Gojek dan Tokopedia merger jadi GOTO.
“Pada 18 Mei 2021, GOTO dan Telkomsel membuat Perjanjian Pembelian Saham. Yang 150 juta dolar AS (Rp2,116 triliun) tadi dikonversi menjadi 29.708 lembar saham. Yang opsi beli saham preferen 300 juta dolar AS (Rp4,290) triliun menjadi 59.417 lembar,” kata Agustinus.
Baca Juga: Bareskrim Sita Uang dari Sponsor Klub Sepak Bola Terkait Kasus Robot Trading Viral Blast
Ia mengatakan, pengamat lantas fokus pada jumlah uang investasi yang mencapai Rp6,3 triliun. Pasalnya, kini saham GOTO anjlok 50 persen lebih ke harga Rp194 selama 11 April-13 Mei 2022.
Artikel Terkait
Dugaan Korupsi Rp300 Miliar, Mantan Dirut PT Telkomsel dan Direksi Diperiksa Polisi
Kasus Rp300 Miliar; Polda: Pergantian Direksi Telkomsel Tak Pengaruhi Proses Hukum
Aparat Hukum Tidak Mampu Tangani Kasus Rp300 Miliar di Telkomsel
Perkara Korupsi Telkomsel Rp300 M Diduga Mangkrak, LP3HI Bakal Gugat Praperadilan Kapolda Metro Jaya