HARIANTERBIT.com – Guna melihat sebuah tren di masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Dewan Perwakilan Rakyat telah menggelar seminar online bertema Tren Pekerjaan Di Dunia Digital.
Empat narasumber yang dihadirkan, yakni, Drs HM Syaiful Bahri Anshori M.P (Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan BSc (Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI), Aiptu Agung Nugroho (Content Creator/Pegiat Media Sosial) dan Khairuddin, MSos (content creator web LP2M UIN Khas Jember).
Syaiful Bahri Anshori mengatakan pentingnya kegiatan seperti ini untuk memberikan bekal kepada semua pihak khusunya generasi muda yang betul betul ingin mengenal perkejaan di era digital.Baca Juga: Begini Cara Aman Berdonasi di Platform Digital
“Seperti yang kita ketahui kedua narasumber kita yang sangat terkait dengan kreatifitas digital yang mampu menjadikan mereka pekerjaan dan tentu saja dapat income dari hal tersebut,” katanya, Senin (27/3/2023).

“Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya transformasi digital adalah terbentuknya masyarakat digital yang mempunyai kemampuan literasi diigital yang memadai. Ngobrol Bareng Legislator merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini,” terangnya.
Sedangkan, Khairuddin menjelaskan bahwa masyarakat industri merupakan peralihan dari bidang pertanian dan kerajinan ke industri dan manufaktur mesin.Baca Juga: Ramadhan Melatih Disiplin
“Teknologi, mesin uap, mesin tenun, listrik, transportasi dan komunikasi lalu lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram, dan radio, bidang sosial serta pertumbuhan kota, kelas pekerja sehingga berpengaruh pada budaya pekerja menjadi lebih terampil,” tuturnya.
Sementara Agung Nugroho menambahkan bahwa kenalkan ke publik untuk mengenali diri atau perusahaan lebih jauh, kemudian diskripsikan dengan cara yang menarik.
“Contohnya, seperti membuat konten yang berkualitas dan bermanfaat terkait dengan keahlian anda atau pekerjaan yang ditawarkan perusahaan. gunakan etika yang baik. dan tingkatkan interaksi sosial secara online dengan para audiens atau konsumen,” ungkapnya.