HARIANTERBIT.com - Terdapat dugaan penggelapan dana di salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mining Industry Indonesia (MIND ID). Perusahaan itu bernama MIND ID Trading. Kerugiannya mencapai hingga Rp 1 triliun.
MIND ID adalah perusahaan induk BUMN yang menaungi industri pertambangan mineral dan batubara yang memiliki anggota seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Freeport.
Baca Juga: Jadi Idola, Dokter Rayendra Kerap Disandera Emak-emak saat Silaturahmi Ngariung Sehat
Perusahaan itu kini dipimpin oleh Hendi Prio Satrio sebagai Direktur Utama sejak diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jum'at (29/10/2021) menggantikan Orias Petrus Moedak.
Di posisi Direktur Pengembangan Usaha dipegang Dilo Widagdo, Direktur Keuangan ada Devi Pradyna Paramita, Direktur Operasi & Portofolio ada Danny Praditya, dan Direktur Hubungan Kelembagaan oleh Dany Amrul Ichdan.
Dikutip melalui laman perusahaan ini di Linkedin, MIND ID Trading merupakan trading arm milik MIND ID. Perusahaan yang sebelumnya bernama Indometal Corporation Asia Pasific yang berkedudukan di Singapura itu memiliki aturan yang tidak membolehkan melakukan kontrak penjualan tersendiri, namun harus melalui MIT yang berkantor pusat di Singapura.
Baca Juga: Hendi Prio Santoso Calon Menteri Jokowi yang Tersangkut Kasus BLBI, Ini Prestasi dan Kasus Hukumnya
Instruksi tidak diperbolehkannya penjualan tersendiri ini (Centralized Commercial Fungtion, CCF) dilakukan tanpa ada hitam di atas putih, hanya melalui instruksi langsung dari direksi. Instruksi itu dijelaskan Direksi MID ID karena kinerja penjualan triwulan yang jauh dari target.
Sentralisasi Usaha MIND ID Trading
Anak perusahaan dengan pengaruh besar, seperti memiliki jalur ke perusahaan MIT, sangat janggal dengan tidak memiliki informasi apapun, setidaknya memiliki website resmi. Padahal perusahaan itu sudah dibentuk sejak tahun 2019.
Direktur Utama MIT yaitu Victor Kuo, yakni seorang warga negara Singapura. Disinyalir bahwa perusahaan MIT ini dioperatori oleh Nusantara Suyono (Direktur Manajemen Risiko Wijaya Karya, eks Direktur Keuangan PGN).
Baca Juga: Airlangga: Partai Golkar Berjuang di Garis Tengah yang Bersifat Kekaryaan
Nusantara Suyono merupakan satu almamater dengan Hendi Prio Santoso di Houston AS. Ia juga merupakan Direktur di Petrogress, sebuah perusahaan energi yang berbasis di Piraeus, Yunani. Sebagian besar Direksi dan pengurus perusahaan MIT dari kelompok Hendi selama masa di PGN.
Tak hanya itu, sebagian besar Direksi MIND ID juga ikut menghandel MIT. Mereka adalah Hendi Prio Satrio (Direktur Utama), Danny Praditya (Direktur Operasi dan Portofolio), serta Devi Pradyna Paramita (Direktur Keuangan).
Artikel Terkait
Kejanggalan Mind ID: Dirut Rangkap Jabatan Komisaris Anak Usaha Tanpa Restu Dewan Komisaris
Dirut Hendi Mampu Bawa MIND ID Cetak Laba Bersih Rp6,74 Triliun di Kuartal Satu
MIND ID Ujicoba Aplikasi Digital Berbasis Artificial Inteligence untuk Eksplorasi
Capai Rp22 T, Mind Id Makin Prospektif