HARIANTERBIT.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi BNI mobile banking.
Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan BNI sebagai top-of-mind transactional bank bagi nasabah di tahun yang penuh optimisme ini.
Adapun, fitur baru pada aplikasi BNI mobile banking di antaranya DigiBond dan FX Mobile untuk mempermudah transaksi dan investasi nasabah.
Baca Juga: Sertifikasi Halal Gratis bagi Sejuta Pelaku Usaha, Begini Daftar dan Syaratnya
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi mengungkapkan, perseroan mengembangkan solusi transaksi dan pembiayaan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.
“Secara umum, tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan. Namun kami optimistis dalam meningkatkan kinerja khususnya dalam menjadikan BNI sebagai top-of-mind transactional bank secara berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Susi menyebutkan, perseroan juga gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open Application Programming Interface (API) dan pengembangan layanan perbankan digital terkini seperti Digital Lifestyle, Digital Credit Application, hingga Digital International Banking Services dalam rangka memperluas ekosistem bisnis dan meningkatkan customer experience.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Tetapkan Amien Sunaryadi Sebagai Pimpinan Komwasjak
Dengan begitu, kata Susi, tentu akan menguntungkan nasabah karena layanan yang didapat semakin lengkap dan terintegrasi.
“BNI telah mempersiapkan open banking untuk menjawab disrupsi di era reformasi digital khususnya pada sektor perbankan,” sebutnya.
Menurut Susi, dari open API yang tumbuh terus, maka akan mendongkrak pendapatan non bunga atau Fee Based Income (FBI).
Untuk itu, perseroan juga fokus pada peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan FBI yang sustain sekaligus meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen consumer.
Baca Juga: Bamsoet Tegaskan Calon Presiden dari Golkar Tetap Airlangga Hartarto
“Tentu dengan tetap mengedepankan asas prudential banking,” kata Susi.
Artikel Terkait
Mengenal Asuransi Jiwa Kredit dan Plus Minus Memilikinya
Mengkaji Dampak Penutupan SVB Terhadap Perbankan dan Ekonomi RI, Begini Kata Ekonom
Sambut Idul Fitri, Antam Luncurkan Logam Mulia Edisi Khusus
Menteri Teten Sebut Produksi Pertanian Indonesia Tidak Efisien