Menteri Teten Sebut Produksi Pertanian Indonesia Tidak Efisien

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 12:55 WIB
Ilustrasi petani. (Ist)
Ilustrasi petani. (Ist)

HARIANTERBIT.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM )Teten Masduki mengatakan Koperasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan inflasi pangan karena perannya sebagai offtaker bisa membuat para petani mendapatkan kepastian pasar dan harga.

Teten mengatakan, struktur Pertanian Indonesia saat ini didominasi oleh petani kecil berlahan sempit. Hal ini menyebabkan produksi Pertanian Indonesia tidak efisein.

"Produksi Pertanian kita tidak efisien dan produktif. Masalahnya struktur Pertanian kita didominasi petani kecil perorangan. Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) hanya 0,3 hektare lahan Pertanian per orang. Dibandingkan dengan korporat farming dunia, kita enggak mungkin menjaga komoditas kita," kata Teten, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga: Merinding! Pembantaian Massal di Desa Terkutuk Sugisawa, Dihapus dari Peta Lalu Sulit Ditemukan

Menurutnya, petani tidak dapat berusaha sendiri-sendiri. Maka dari itu, pihaknya mulai menginisiasi korporatisasi petani agar mereka tidak lagi berusaha sendiri-sendiri dan lebih efisien.

Selain mengonsolidasi petani dalam skala ekonomi, sistem pembiayaan juga dikatakan menjadi salah satu hal yang penting. Permasalahannya saat ini perbankan masih enggan memberikan pembiayaan kepada petani kecil.

Maka dari itu, Teten mencoba menerapkan sistem free financing yang sudah diuji coba di Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq yang berlokasi di Jawa Barat.

Baca Juga: Para Pejabat Negara dengan Harta Kekayaan Mencurigakan Terus Menjadi Sorotan

Baca Juga: KPU: Suka Tak Suka, Mau Tak Mau, Masa Depan Kita Ada di 60 Persen Pemilih Muda Pemilu 2024

"Kami tiru Amerika Serikat. Mereka sudah bisa memastikan tahun depan untuk tiga komoditas yaitu jagung, gandum, dan kentang. Karena di sana departemen Pertanian punya free financing dan petani sana sudah punya rencana produksi lalu dengan mudah mengajukan pembiayaan. Sehingga biaya produksi sudah ada satu tahun sebelumnya" ujar Menteri Teten.

"Kami coba adopsi itu karena kita punya dana bergulir Koperasi. Di Al Ittifaq ini kita perkuat koperasinya untuk bisa beli tunai. Ini dampaknya kepastian harga karena Koperasi sebagai offtaker dan mampu membeli secara tunai. Dampaknya bank mau membiayai petani kecil karena ada kepastian harga dan pasar. Potensi macet enggak ada," kata Menteri Teten.

 

Editor: Arbi Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bekali Skil Hadapi Tren Pekerjaan di Dunia Digital

Senin, 27 Maret 2023 | 22:43 WIB
X