HARIANTERBIT.com - Pemerintah mewaspadai dampak penutupan Silicon Valley Bank (SVB) yang membuat gejolak Pasar Keuangan di berbagai negara dunia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Amerika Serikat (AS) harus segera menstabilkan situasi demi meredam gejolak pasar lantaran dapat mempengaruhi perekonomian global.
Terlebih, sambung Sri Mulyani, saat ini arah kebijakan Bank Sentral AS, The Fed, masih akan hawkish akibat kondisi inflasi AS yang masih tinggi.
Adapun SVB sebenarnya merupakan bank regional dengan aset yang relatif kecil di AS, yakni hanya 200 miliar dolar AS, dibandingkan dengan jumlah aset perbankan AS yang bisa mencapai 1,3 kuadriliun dolar AS.
Kendati begitu, Sri Mulyani a menilai bank tersebut mampu memberikan guncangan yang signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS, sehingga menjadi suatu pelajaran yang perlu untuk dicermati bahwa sebuah bank kecil dalam posisi tertentu bisa menimbulkan persepsi sistemik.
Lantaran telah menggoyang seluruh kepercayaan sektor keuangan AS, Pemerintah Amerika yang pada awalnya tidak memberikan dana talangan atau bailout pun memutuskan untuk melakukan bailout sehingga menjamin seluruh deposito SVB.
Baca Juga: Seru! Penangkapan Ajudan Pribadi: Polisi Intai Berhari-Hari, Cegat Paksa saat Mobil Melaju di Jalan
"Dalam hal ini Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) memberikan kepastian untuk penyelamatan dari deposan, baik yang diasuransikan (insured) maupun yang tidak diasuransikan (non insured)," ucap Sri Mulyani, dikutip Rabu (15/3/2023).
Sri Mulyani mengungkapkan sejauh ini terdapat beberapa analisa awal yang muncul sebagai penyebab runtuhnya SVB, yakni kinerja perusahaan rintisan (startup) yang menurun pada tahun 2022 sehingga menyebabkan anjloknya kredit SVB, yang merupakan bank khusus pemberi pendanaan kepada perusahaan rintisan.
Analisa lainnya yakni SVB mengalami kenaikan deposito lebih dari tiga kali lipat hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, sedangkan penyaluran kredit tertahan karena kinerja perusahaan rintisan dan menyebabkan neraca keuangan SVB tertekan.
"Dalam hal ini Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) memberikan kepastian untuk penyelamatan dari deposan, baik yang diasuransikan (insured) maupun yang tidak diasuransikan (non insured)," ucap Sri Mulyani, dikutip Rabu (15/3/2023).
Sri Mulyani mengungkapkan sejauh ini terdapat beberapa analisa awal yang muncul sebagai penyebab runtuhnya SVB, yakni kinerja perusahaan rintisan (startup) yang menurun pada tahun 2022 sehingga menyebabkan anjloknya kredit SVB, yang merupakan bank khusus pemberi pendanaan kepada perusahaan rintisan.
Analisa lainnya yakni SVB mengalami kenaikan deposito lebih dari tiga kali lipat hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, sedangkan penyaluran kredit tertahan karena kinerja perusahaan rintisan dan menyebabkan neraca keuangan SVB tertekan.
Baca Juga: Demokrat Siap Rebut Kemenangan Bersama Anies dan AHY
"Akibat tingginya deposito SVB, dana yang terkumpul tersebut dibelikan surat berharga negara AS jangka panjang yang mengalami penurunan nilai karena kenaikan suku bunga Fed," jelas Menkeu.
Meskipun demikian, dirinya menyebutkan banyak pihak yang mengatakan penutupan SVB kini tidak akan seperti kondisi bangkrutnya salah satu perusahaan terbesar di AS, Lehman Brothers pada tahun 2008 yang menyebabkan krisis ekonomi global.
Kala itu, Lehman Brothers bangkrut karena kredit macet yang terjadi pada perusahaan properti dan real estat di Negeri Paman Sam.
"Akibat tingginya deposito SVB, dana yang terkumpul tersebut dibelikan surat berharga negara AS jangka panjang yang mengalami penurunan nilai karena kenaikan suku bunga Fed," jelas Menkeu.
Meskipun demikian, dirinya menyebutkan banyak pihak yang mengatakan penutupan SVB kini tidak akan seperti kondisi bangkrutnya salah satu perusahaan terbesar di AS, Lehman Brothers pada tahun 2008 yang menyebabkan krisis ekonomi global.
Kala itu, Lehman Brothers bangkrut karena kredit macet yang terjadi pada perusahaan properti dan real estat di Negeri Paman Sam.
Artikel Terkait
Kolaps, Silicon Valley Bank Resmi Ditutup
Efek Domino Silicon Valley Bank Menyebar ke Seluruh Dunia, Ratusan Pemilik Startup Ketar-ketir
Silicon Valley Bank Bangkrut, Bagaimana Nasib Dana Nasabah? Begini Langkah Pemerintah AS
HSBC Akuisisi Silicon Valley Bank Cabang Inggris
Saham Perbankan Global Rontok, Imbas Silicon Valley Bank?