HARIANTERBIT.com - Sebuah Rudal Rusia menuju ke Ukraina terbang di atas wilayah Moldova dan melintas di dekat Rumania Jumat (10/2/2023) waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil Duta Besar Rusia atas pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayah udara mereka.
Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita, di hari yang sama telah mengundurkan diri setelah berbulan-bulan mengalami gejolak ekonomi dan mengklaim bahwa Rusia berusaha untuk memicu ketegangan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pelaku Pemerkosaan Perempuan di Pinggir Tol Jakarta Merak
Presiden Maia Sandu menominasikan penasihat pertahanan Dorin Recean untuk menjadi pengganti Natalia Gavrilitia.
“Pemerintah baru perlu meningkatkan tingkat keamanan negara dan menjaga Moldova tetap berada di jajaran dunia yang bebas dan demokratis," kata Sandu, Sabtu (11/2/2/2023).
Gejolak ekonomi, termasuk pemadaman listrik yang disebabkan oleh serangan di Ukraina, telah menyebabkan protes yang dituduhkan kepada Moldova sebagai dukungan Rusia. Sebagian wilayah negara ini, Transnistria, berada di bawah kendali separatis pro-Rusia.
Seperti Ukraina, Moldova telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Uni Eropa meskipun ada kekhawatiran tentang korupsi dan kehadiran pasukan Rusia di sebagian wilayahnya. Negara ini dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin Eropa pada bulan Juni.
Baca Juga: Hakim Perintahkan Mardani Maming Bayar Uang Pengganti Rp110 Miliar
Sementara Rumania, anggota NATO, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan jet-jet tempurnya setelah mendeteksi rudal jelajah tersebut melintas 35 km dari wilayahnya, namun membantah klaim Ukraina bahwa rudal tersebut telah memasuki wilayah udara Rumania.
Ketakutan ini merupakan hasil dari gelombang serangan rudal lain yang dilakukan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina pada hari Jumat, yang menyebabkan pemadaman listrik bagi jutaan orang.
Artikel Terkait
Imbas Konflik Rusia dan Ukraina, Harga Pangan Globak Naik 14,3 Persen
Rusia Siapkan Kapal Fregat dengan Rudal Zircon dalam Latihan Gabungan Tentara Tiongkok dan Afrika
14 Orang Tewas dalam Sebuah Serangan Rudal, Rusia Tuding Ukraina Pelakunya