Iran Sebut Kemarahan Negara Barat sebagai ‘Pengakuan’ Atas Kecanggihan Drone Miliknya

- Senin, 26 Desember 2022 | 09:45 WIB
Sebuah drone diluncurkan selama latihan militer di Iran. (AP/TheNational)
Sebuah drone diluncurkan selama latihan militer di Iran. (AP/TheNational)

HARIANTERBIT.com – Pemimpin Militer Iran menyebut kemarahan negara Barat atas pasokan drone Iran ke Rusia dalam serangan di wilayah Ukraina membuktikan efektivitas drone tempur Teheran.

"Angkatan bersenjata negara akan terus tumbuh dan mengembangkan drone. Kami akan bekerja sama dengan negara-negara lain dalam hal drone," kata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Militer Iran, menurut kantor berita Iran Tasnim, dilansir dari The National, Senin (26/12/2022).

"Sistem drone kami berada pada peringkat tinggi di dunia dalam hal akurasi, daya tahan, dan kontinuitas operasi dan pelaksanaan misi, dan mereka melakukan berbagai misi," tambahnya.

Baca Juga: Antisipasi Arus Balik Natal, Ruas Tol Japek II Selatan Bakal Difungsikan Sementara

Iran telah mengakui memasok pesawat kecil tak berawak yang dilengkapi dengan bahan peledak kepada Rusia. Namun, pasokan tersebut dilakukan sebelum terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, dikatan Mohajer, Iran juga telah memasok drone yang lebih besar, yang dapat dilengkapi dengan rudal ke milisi sekutu di Irak.

Sebagai informasi, Ukraina mengatakan telah menembak jatuh puluhan drone sejak Agustus, ketika AS menuding Iran telah mengirim ratusan pesawat ke Rusia.

Pesawat paling populer yang dikirim diyakini model Shahed-136, yang telah digunakan secara luas oleh Iran dan sekutunya, termasuk milisi Houthi di Yaman, untuk menyerang infrastruktur energi dan pengiriman di Timur Tengah.

Baca Juga: Apesnya Pelatih Brasil, Dirampok dan Diprotes Sang Rampok Akibat Gagal di Piala Dunia 2022

Drone telah digunakan dengan cara yang sama di Ukraina, menyerang target infrastruktur energi yang besar seperti pembangkit listrik, menjatuhkan setidaknya 10 gigawatt listrik dari kapasitas 50 gigawatt Ukraina. Jutaan orang dibiarkan tanpa listrik atau pemanas karena suhu malam hari anjlok jauh di bawah nol.

Pasokan drone Iran ke Rusia telah memicu kemarahan di Eropa dan AS, dengan beberapa diplomat mengatakan bahwa hal itu telah menghentikan kemungkinan memperbarui kesepakatan nuklir tahun 2015 untuk meringankan sanksi sebagai bagi Iran.

Awal pekan ini, AS mengatakan akan memasok Ukraina dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot, salah satu yang paling canggih dari jenisnya di dunia, yang terutama dirancang untuk mencegat rudal tetapi juga dapat digunakan untuk melawan drone.

Editor: Arbi Terbit

Tags

Terkini

X