HARIANTERBIT.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bersedia untuk mengadakan pembicaraan dengan Ukraina, di tengah peningkatan serangan militer Rusia ke wilayah Ukraina.
Pernyataan Putin itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, Rossiya.
"Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka - bukan kami yang menolak untuk bernegosiasi, melainkan mereka,” kata Putin, dalam cuplikan wawancaranya yang ditayangkan pada Minggu (26/12/2022).
Bertentangan dengan komentar Putin, Istana Kepresidenan Rusia atau Kremlin memutuskan meningkatkan serangannya di selatan dan timur negara Ukraina selama periode Natal, menjadi sebuah tanda yang jelas bahwa perdamaian tidak akan segera terjadi.
Baca Juga: Marquez Beri Sinyal Tinggalkan Repsol Honda
Melansir DailyMail, dalam serangan ke Donbas, wilayah timur Ukraina, Kremlin terus menggencarkan agresinya meskipun mengalami kerugian besar di medan perang dalam beberapa bulan terakhir.
Menanggapi pernyataan Putin, Penasihat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan Putin perlu kembali ke kenyataan dan mengakui bahwa Rusia-lah yang tidak menginginkan pembicaraan.
“Rusia seorang diri menyerang Ukraina dan membunuh warga,” cuit penasihat itu, Mykhailo Podolyak, di Twitter.
"Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi mencoba menghindari tanggungjawab,” sambungnya.
Baca Juga: Antisipasi Arus Balik Natal, Ruas Tol Japek II Selatan Bakal Difungsikan Sementara
Putin menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki pilihan lain dan mengatakan bahwa dia yakin Kremlin bertindak ke arah yang benar.
“Kami membela kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami,' kata Putin.
Pernyataan Putin muncul saat serangan tanpa henti Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut.
Peringatan serangan udara di seluruh negeri diumumkan dua kali pada hari Minggu saja, dan tiga rudal menghantam sepanjang sore hari di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk, Ukraina.
Artikel Terkait
Mirip Drakor! Ibu Ini Siap Transplantasi Hati untuk Pimpinan Perusahaan agar Anak Kerja Tapi Malah Harus Bayar
Iran Dituding jadi Pemasok Senjata dan Rudal ke Militer Rusia
Bencana di Hari Natal, Badai Dahsyat ‘Siklon Bom’ di AS Tewaskan 18 Orang, Ribuan Penerbangan Dibatalkan