HARIANTERBIT.com - Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan personel Angkatan Laut Inggris meledakkan jaringan pipa gas Nord Stream pada bulan lalu,
Pernyataan itu menuduh secara langsung bahwa salah satu negara anggota utama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah melakukan sabotase terhadap infrastruktur penting Rusia.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberikan bukti yang mendukung tuduhannya.
Baca Juga: Mengerikan, Insiden Penembakan di Sekolah AS Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Menurut informasi yang tersedia, utusan dari unit AL Inggris ini berperan dalam perencanaan, penyiapan dan pelaksanaan serangan teroris di Laut Baltik pada 26 September tahun ini - meledakkan jaringan pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2," kata Kemhan Rusia, dilansir dari Reuters, Sabtu (29/10) waktu setempat.
Rusia sebelumnya telah menuding Barat berada di balik ledakan bulan lalu itu, yang membocorkan kedua jaringan pipa gas yang dibangun Rusia di dasar Laut Baltik.
Namun, Rusia belum pernah memberikan perincian siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan pipa itu. Jaringan pipa gas Nord Stream mengalirkan pasokan gas Rusia ke Eropa.
Baca Juga: Paris Baguette Korea Diboikot, Dianggap Perusahaan Pembunuh usai Kematian Karyawati
Kremlin telah berkali-kali mengatakan tuduhan bahwa Rusia bertanggung jawab atas kerusakan itu adalah "hal yang bodoh".
Para pejabat Rusia telah mengatakan Washington punya motif karena mereka ingin menjual lebih banyak gas alam cair ke Eropa.
Amerika Serikat membantah keterlibatan mereka dalam insiden itu. Ant