Jakarta, HanTer - Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan persaingan bermusuhan di antara kekuatan dunia dan meningkatnya perang militer kekuatan nuklir telah menambah tantangan bagi negara-negara lain.
Berbicara pada pertemuan anggota parlemen di Teheran pada hari Rabu (25/5/2022), setelah Mohammad Baqer Qalibaf terpilih kembali sebagai Ketua, Ayatollah Khamenei merujuk pada segudang tantangan yang dihadapi dunia saat ini, termasuk persaingan nuklir yang bermusuhan, perang, penyakit menular, dan kekurangan pasokan energi hingga makanan.
"Persaingan bermusuhan kekuatan dunia dan ancaman kekuatan nuklir terhadap satu sama lain, meningkatkan gerakan dan ancaman militer dan perang di dekat Eropa, sebagai salah satu wilayah yang paling rawan perang di dunia, penyebaran penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti Covid-19 dan kekurangan pangan di seluruh dunia adalah semua faktor yang mengakibatkan kondisi khusus di dunia," kata Pemimpin.
"Dalam keadaan saat ini, kemampuan negara untuk mengelola urusan mereka menjadi lebih sulit dan lebih rumit," tambahnya.
Pemimpin menekankan bahwa Iran terus-menerus terlibat dalam tantangan dengan kekuatan dunia di berbagai bidang selain kondisi yang berlaku di semua negara karena Republik Islam telah menghadirkan model baru, yang didasarkan pada demokrasi agama, dan telah mengganggu persamaan sistem arogan.
Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa Iran telah berhasil berdiri teguh untuk semua permusuhan dan permusuhan dan terus membuat kemajuan meskipun ada tantangan.
Pemimpin menyarankan anggota parlemen Iran, administrasi, dan peradilan serta aparat lainnya untuk memainkan peran mereka dalam manajemen besar dan penting negara.
Dia pun menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran mengenai kemampuan dan kerentanan negara dan meminta para pejabat untuk berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan karena musuh lebih mengandalkan kesalahan kita daripada kemampuannya.
Ayatollah Khamenei juga merujuk pada peringatan 40 tahun pembebasan kota strategis Iran Khorramshahr selama perang yang diberlakukan Irak di negara itu dan menggambarkannya sebagai simbol mengubah persamaan pahit menjadi persamaan manis dan realisasi keselamatan nasional.
Artikel Terkait
Terancam Dicoret FIFA, Italia Gantikan Slot Iran di Piala Dunia 2022?
Rumor Italia Gantikan Iran di Piala Dunia 2022, Exco FIFA: Itu Utopia
Iran Ingin AS Tunjukkan Niat Baik dengan Mencabut Sanksi Sebelum Kesepakatan Nuklir JCPOA
Protes Penodaan Pembakaran Al-Qur'an, Iran Panggil Utusan Swedia
Penyerangan Tentara Israel Terhadap Muslim di dalam Masjid al-Aqsa, Iran Dukung Perlawanan Rakyat Palestina
Presiden Raeisi: Angkatan Bersenjata akan Menargetkan Jantung Israel Jika Bertindak Melawan Iran
Perkuat Kerja Sama, Menteri Johnny: Indonesia - Iran Akan Terbitkan Prangko Peringatan Hubungan Bilateral
Indonesia Jajaki Industri Nano Teknologi Milik Iran
IRGC Iran Serang Posisi Teroris di Erbil Irak
Iran Tidak akan Membiarkan Apa pun Mengganggu Hubungan Strategisnya dengan Rusia