Jakarta, HanTer - Pertahanan udara Rusia mengklaim telah menjatuhkan setidaknya 17 Rudal Ukraina, tiga diantaranya rudal Tochka-U dan sembilan rudal Smerch hingga pesawat tak berawak atau drone tadi malam, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov pada Sabtu (7/5/2022).
Menurut Konashenkov, drone jatuh di wilayah Nikolaev, serta di dekat Signalnoye, Luganskoye, Krasnkogorovka, Yasinovatoye dan Zugres di Republik Rakyat Donetsk, pemukiman Olgino di wilayah Kherson, pemukiman Cherneshchina di wilayah Kharkov.
Konashenkov menambahkan bahwa tiga rudal Tochka-U dan sembilan rudal Smerch telah dicegat di atas kota Izyum di wilayah Kharkov.
Pasukan rudal dan artileri Rusia menghantam 240 sasaran militer Ukraina tadi malam. "Pasukan rudal dan artileri menargetkan 44 pos komando dan 196 titik kuat tentara Ukraina dan daerah di mana pasukan Ukraina dan peralatan militer dikerahkan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut kementerian, Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan 152 pesawat Ukraina, 112 helikopter, 762 kendaraan udara tak berawak, 295 sistem pertahanan udara, 2.895 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 333 peluncur roket ganda, 1.364 artileri lapangan dan mortir, serta 2.716 kendaraan bermotor militer sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Sebut Tindakan NATO di Perbatasan Rusia Hanya Timbulkan Provokasi
Balas Amerika Serikat dan Sekutu, Putin Tandatangani Dekrit Tentang Sanksi Baru Rusia
Angkatan Udara Rusia Hantam 39 Sasaran Militer di Ukraina
Ketua DPD RI Imbau Pemerintah Antisipasi Sanksi Ekonomi Uni Eropa Terhadap Rusia
Rusia Gelar Latihan Udara untuk Parade Hari Kemenangan ke-77 Tahun Uni Soviet atas Nazi Jerman
Perdana Menteri Denmark dan Finlandia Puji Babak Baru Sanksi Terhadap Rusia
Inggris Jatuhkan Sanksi Baru pada Outlet Media Rusia Hingga Bankir
Harga Minyak Melonjak Jelang Embargo UE terhadap Rusia
Imigrasi Bali: WNA Rusia Foto Telanjang di Objek Wisata Kayu Putih Masuk Daftar Cekal
Linda Thomas-Greenfield Utusan AS untuk PBB Terus Lakukan Upaya Mengisolasi Rusia