Jakarta, HanTer - India harus mengganti undang-undang perkawinan dan warisan yang didasarkan pada agama dengan hukum sipil yang seragam. Hal tersebut diungkapkan kepala menteri negara bagian timur laut itu pada Minggu (1/5/2022), dengan membidik aturan yang mengizinkan pria Muslim, misalnya, memiliki empat istri.
Pemerintah berturut-turut telah menghindari mengadopsi kode tersebut karena takut membuat marah pemilih dari mayoritas Hindu India serta minoritas Muslim dan Kristen.
Tetapi anggota partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi dan afiliasi garis kerasnya ingin meluncurkan kode di beberapa negara bagian untuk mengukur kekuatan serangan balasan sebelum dorongan nasional.
“Mayoritas orang Muslim yang saya temui menginginkan kode sipil yang seragam,” kata Himanta Biswa Sarma, kepala menteri negara bagian Assam dan anggota senior Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di Modi.
"Tidak ada wanita Muslim yang ingin suaminya menikahi tiga hingga empat istri, tanyakan saja pada wanita Muslim mana pun dan mereka akan mendukung apa yang saya katakan," kata Himanta Biswa Sarma kepada Reuters.
Lebih dari 30 persen penduduk Assam yang berjumlah sekitar 34 juta adalah komunitas Muslim. Kode, yang bertujuan untuk menyatukan dan menerapkan hukum pribadi, akan berlaku sama untuk semua warga negara, tanpa memandang agama, jenis kelamin, jenis kelamin, dan orientasi seksual. Urusan hukum perkawinan, perceraian, dan warisan kini diatur oleh aturan agama yang berbeda.
Sarma mengatakan dia menyukai kode tersebut sebagai cara untuk mengakhiri aturan berbasis agama yang regresif dan memberdayakan perempuan Muslim yang tidak dapat dengan mudah menentang poligami di pengadilan.
Tetapi para kritikus melihat kode tersebut, yang telah muncul dalam beberapa manifesto pemilihan BJP, sebagai bagian dari upaya partai untuk memenuhi agendanya dan meningkatkan sentimen anti-Muslim.
“Tidak perlu bagi pemerintah untuk memperdebatkan praktik agama Islam. Kami tidak menentang beberapa tradisi regresif yang dianut oleh umat Hindu,” kata SM Siddiqui, seorang profesor studi Islam di ibukota keuangan Mumbai.
Artikel Terkait
DPD RI Minta Presiden Kecam PM India Atas Kekerasan dan Diskriminasi Agama
Tiba di India, Timnas Wanita Pulihkan Kondisi Fisik
India Pamerkan Kekuatan Militer di Hari Republik
Putra Indonesia Juara Grup Usai Kalahkan India di Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022
India Bilang Tidak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan, Katanya Ada Kerusakan Teknis
Rudal Meluncur ke Pakistan, India: Tidak Sengaja
Permintaan Listrik Meningkat, India Minta Impor Batu Bara Walau Harga Tinggi
India Terima Pengiriman Baru Sistem Pertahanan Udara S-400 Buatan Rusia
Bakamla RI Partisipasi Latihan Natpolrex India Coast Guard