Jakarta, HanTer - Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat (29/4/2022) memperingatkan warga Amerika Serikat agar tidak pergi ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan invasi Rusia setelah seorang mantan marinir tewas.
"Kami terus mendesak orang Amerika untuk tidak pergi ke Ukraina. Ini adalah zona perang aktif, ini bukan tempat untuk bepergian," kata juru bicara Pentagon John Kirby, sehari setelah muncul laporan kematian Willy Joseph Cancel.
Kirby menyatakan belasungkawa untuk keluarga Cancel dan mengatakan dia memahami "motif altruistiknya," sambil menggarisbawahi bahwa ada cara untuk mendukung Ukraina "dengan cara yang aman dan efektif."
Dia menambahkan bahwa Pentagon tidak memiliki informasi tentang bagaimana Cancel dibunuh.
Sementara itu, Ibu Cancel, Rebecca Cabrera, mengatakan bahwa putranya yang berusia 22 tahun terbunuh pada hari Senin lalu di Ukraina, saat bekerja dengan kontraktor militer swasta, setelah melakukan perjalanan ke sana pada pertengahan Maret. Dia mengatakan jenazah putranya belum ditemukan.
Dia meninggalkan seorang istri dan anak mereka, yang belum berusia satu tahun. Istrinya, Brittany Cancel, mengatakan bahwa suaminya sangat ingin menjadi sukarelawan untuk pergi ke Ukraina. "Dia pergi ke sana ingin membantu orang," katanya.
Awal setelah invasi Rusia, diluncurkan pada 24 Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta orang asing untuk menjadi sukarelawan untuk memperjuangkan negaranya.
Pada bulan Maret, kementerian luar negeri Ukraina mengatakan puluhan ribu sukarelawan dari puluhan negara telah menjawab panggilan tersebut.
London pada hari Kamis melaporkan apa yang diyakini sebagai kematian pertama seorang warga Inggris yang bertempur dalam konflik tersebut. Warga Inggris lainnya juga hilang.
Artikel Terkait
Pentagon Gandakan Dukungan untuk Saudi Pasca Serangan Houthi
Pentagon: AS Tetap Berikan Dukungan Kuat untuk Israel
Tentang Perilaku Iran, Pentagon akan Berdiskusi dengan Israel
Pentagon Bilang Al-Qaeda di Afghanistan Tidak Menimbulkan Ancaman Bagi AS
Pentagon Minta Maaf dan Menyebut Serangan Kabul yang Mematikan 10 Warga Sipil Sebagai Kesalahan
Pemimpin Pentagon akan Ditanyai Kongres Terkait Penarikan Pasukan di Afghanistan yang Kacau
Pentagon Bentuk Kelompok Baru untuk Menyelidiki UFO
Antisipasi Disinformasi, Pentagon Intensif Jalin Komunikasi dengan Rusia
Pentagon Sebut AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal Patriot ke Polandia
Ingin Merekrut Pejuang dari Libya, Pentagon Sebut Rusia Memposisikan Kembali Pasukan di Sekitar Kyiv