Rosatom Perkenalkan Beberapa Sumber Produksi Lithium di Rusia

- Senin, 25 April 2022 | 23:51 WIB
Perusahaan Energi Nuklir Negara Rosatom
Perusahaan Energi Nuklir Negara Rosatom

Jakarta, HanTer - Perusahaan Energi Nuklir Negara Rosatom telah mengidentifikasi beberapa sumber produksi lithium di Rusia, di antaranya adalah mengembangkan ladang baru, memproses limbah yang terkumpul, dan membeli aset asing.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Pertama Direktur Jenderal Pengembangan dan Bisnis Internasional Rosatom Kirill Komarov pada pertemuan Dewan Energi Nuklir Negara Bagian Rosatom, Komite Kebijakan Ekonomi Dewan Federasi pada hari Senin (25/4/2022).

"Ada tiga sumber lithium di Rusia. Yang pertama adalah dengan mengembangkan ladang baru, dan saat ini kami melihat salah satu yang memiliki prospek terbaik, yakni di ladang Kolmozerskoye di Wilayah Murmansk, yang ingin kami kembangkan bersama dengan Nornickel. Kami mengharapkan pemerintah untuk melelangnya tahun ini, dan kami ingin mulai mengerjakannya," kata Kirill Komarov.

"Sumber kedua adalah mengekstrak lithium dari apa yang dikenal sebagai garam air asin. Ini terutama Wilayah Irkutsk, di ladang Kovytkinskoye. Dan opsi ketiga adalah mengekstrak lithium dari sampah yang dikumpulkan secara nasional, meskipun sulit untuk mendapatkan banyak di sini," papar Kirill Komarov.

"Apa pun yang murah harus dibeli secara aktif di luar negeri. Kami melakukan hal yang sama dengan uranium, yang memberi kami hasil yang baik. Dan kami juga harus mencoba [membeli] litium di luar negeri dan pasti memproduksinya di wilayah negara itu," tambahnya.

Lithium adalah bahan baku, terutama digunakan untuk pembuatan baterai dan sistem penyimpanan energi yang diperlukan untuk teknologi elektronik, transportasi listrik dan untuk sumber energi terbarukan.

Menurut Badan Energi Internasional, permintaan global untuk lithium akan meroket 40 kali lipat pada tahun 2040 mendatang.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa Argentina dan Chili telah menghentikan pasokan lithium ke Rusia, dengan satu-satunya pilihan yang tersisa untuk menerima bahan baku dari Bolivia.

Editor: Hermansyah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X