Korut Kembali Menguji Senjata Baru yang Memperkuat Kemampuan Nuklir

- Senin, 18 April 2022 | 02:38 WIB
Pemimpin Korut Kim Jong Un saat menyaksikan uji coba senjata baru yang memperkuat kemampuan nuklir
Pemimpin Korut Kim Jong Un saat menyaksikan uji coba senjata baru yang memperkuat kemampuan nuklir


Jakarta, HanTer - Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba senjata taktis jenis baru yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur nuklirnya, media pemerintah melaporkan Minggu, sehari sebelum saingan utamanya Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan tahunan yang Utara dipandang sebagai latihan invasi.

Uji coba senjata ke-13 tahun ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Korea Utara akan segera melakukan provokasi yang lebih besar. Itu mungkin termasuk uji coba nuklir dalam upaya untuk memperluas persenjataan negara dan meningkatkan tekanan pada Washington dan Seoul sementara pembicaraan denuklirisasi tetap terhenti.

Kantor Berita Pusat Korea resmi mengatakan pemimpin Kim Jong Un mengamati apa yang disebutnya peluncuran senjata yang sukses. Ini merilis foto yang menunjukkan Kim berseri-seri bertepuk tangan dengan perwira militer.

KCNA mengatakan senjata yang diuji memiliki “signifikansi besar dalam meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan secara drastis, meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis (Korea Utara) dan diversifikasi misi daya tembak mereka.”

KCNA tidak merinci, tetapi penggunaan kata-kata "nuklir taktis" menunjukkan senjata itu kemungkinan mampu membawa hulu ledak nuklir yang dapat mengenai sasaran strategis di Korea Selatan, termasuk instalasi militer AS. Pengiriman KCNA tidak mengatakan kapan dan di mana peluncuran itu terjadi.

Korea Utara sedang mencoba untuk menyebarkan tidak hanya rudal nuklir jarak jauh yang ditujukan ke kota-kota Amerika tetapi juga senjata nuklir taktis untuk mengancam Seoul dan pangkalan AS di Asia,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

“Tujuan Pyongyang kemungkinan besar melebihi pencegahan dan kelangsungan hidup rezim. Seperti Rusia yang menggunakan ketakutan akan penggunaan nuklir taktis, Korea Utara mungkin menginginkan senjata semacam itu untuk pemaksaan politik, eskalasi medan perang, dan membatasi kesediaan negara lain untuk campur tangan dalam konflik,” katanya.

Editor: Hermansyah Terbit

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X