Jakarta, HanTer - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan Moskow pada hari Selasa (15/2/2022), agar tidak mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri di Ukraina timur.
Menurut Stoltenberg, jika itu terjadi, maka akan menjadi pelanggaran terang-terangan sekali lagi terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, karena tidak ada keraguan bahwa Donetsk dan Luhansk adalah bagian dari Ukraina dalam perbatasan yang diakui secara internasional.
“Jadi, pengakuan seperti itu akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Tidak hanya itu, juga akan melanggar kesepakatan Minsk, sehingga akan semakin sulit mencari solusi politik berdasarkan kesepakatan Minsk," kata Stoltenberg kepada wartawan di Brussels.
Komentar Stoltenberg itu menyusul hasil Majelis rendah parlemen Rusia yang telah memberikan suara pada hari Selasa untuk meminta Presiden Vladimir Putin mengakui dua daerah yang memisahkan diri atas dukungan Rusia di Ukraina timur sebagai independen.
Sebelumnya di hari yang sama, Moskow menarik beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina ke pangkalan mereka.
Kepala NATO itu menyambut sinyal dari Rusia dalam dua hari terakhir bahwa mungkin mencari solusi diplomatik tetapi mendesak Moskow untuk menunjukkan keinginannya untuk bertindak.
“Ada tanda-tanda dari Moskow bahwa diplomasi harus dilanjutkan. Ini memberikan alasan untuk optimisme yang hati-hati. Tetapi sejauh ini kami belum melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan dari pihak Rusia,” kata Stoltenberg kepada wartawan.
Dia mengatakan Rusia sering meninggalkan peralatan militer setelah latihan, menciptakan potensi pasukan untuk berkumpul kembali.