Kim Jong Un Buka Pertemuan Kunci Partai Berkuasa Membahas Kebijakan Tahun Baru

- Selasa, 28 Desember 2021 | 20:35 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Jakarta, HanTer - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membuka pertemuan kunci partai yang berkuasa, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa (28/12/2021), sebuah forum yang sebelumnya dia gunakan untuk membuat pengumuman kebijakan Tahun Baru.

Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) diadakan pada hari Senin, kantor berita negara KCNA melaporkan.

Pertemuan pejabat partai dan pemerintah terjadi saat Korea Utara bergulat dengan krisis ekonomi yang semakin parah yang disebabkan oleh penguncian anti-pandemi, sanksi internasional atas program senjata nuklirnya, dan bencana alam.

Itu juga terjadi ketika Korea Utara menandai peringatan 10 tahun Kim mengambil alih komando tertinggi militer setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il, pada tahun 2011. “Rapat paripurna untuk meninjau pelaksanaan kebijakan utama Partai dan negara untuk tahun 2021,” kata laporan itu.

Pertemuan itu juga akan membahas dan memutuskan kebijakan strategis dan taktis serta langkah-langkah praktis untuk "membimbing secara dinamis perjuangan Partai dan rakyat kita untuk mengantarkan periode baru perkembangan konstruksi sosialis ke tahap kemenangan berikutnya," kata KCNA.

Sekitar tahun baru, Kim sering membuat pengumuman kebijakan besar, termasuk pada 2018 ketika ia mengumumkan niatnya untuk mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan, dan pada 2019, ketika ia membahas keinginannya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump. .

“Kim telah menggunakan pidato sekitar liburan tahun baru di masa lalu untuk membuat tawaran ramah ke AS dan Korea Selatan, tetapi juga untuk mengungkapkan perkembangan senjata nuklir dan rencana militer lainnya,” NK News, sebuah situs berbasis di Seoul yang memantau Korea Utara, kata dalam sebuah laporan, Senin.

Korea Utara mengatakan pihaknya terbuka untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS dan Selatan, tetapi hanya jika Washington dan Seoul mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri “kebijakan bermusuhan” seperti sanksi dan latihan militer.

Editor: Hermansyah

Tags

Terkini

X