Washington, HanTer - Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump menegaskan kembali bahwa pertarungan hukumnya untuk membatalkan hasil Pemilihan Presiden 3 November Belum Berakhir. Ia tanpa henti mempromosikan klaim bahwa pemilu itu penuh dengan penipuan dan bahwa dia tidak bisa kalah dari penantang Demokratnya, Joe Biden.
Kampanyenya telah menimbulkan banyak tantangan hukum di negara bagian kunci dalam upaya untuk membalikkan hasil, meski sebagian besar tuntutan hukum telah ditolak di pengadilan.
Mahkamah Agung pada hari Jumat memberikan pukulan lain pada tim kampanye Trump ketika menolak gugatan hukum Texas yang berusaha untuk melemparkan hasilnya di empat negara bagian medan pertempuran.
Dalam sebuah wawancara dengan "Fox & Friends Weekend," Presiden ditanya apakah gugatannya terhadap hasil pemilu sudah selesai setelah keputusan Mahkamah Agung. “Tidak, ini Belum Berakhir. Kami terus maju dan kami akan terus maju,” tegas Trump.
Bahkan dirinya mengecam Brian Kemp, gubernur Republik Texas, karena menolak membatalkan kemenangan Biden di negara bagiannya. Presiden juga menuduh gubernur akan merugikan Senator Republik Kelly Loeffler dan David Perdue dalam Pemilihan Senat 5 Januari mereka nanti.
"Kami memiliki seorang gubernur, gubernur Republik yang lebih buruk daripada seorang Demokrat, dia buruk dan dia sangat menyakiti Kelly dan David, para senator yang adalah orang-orang yang hebat," tambah Trump.
Komentar itu muncul tak lama setelah beberapa ribu pendukung Trump yang bersemangat turun ke Washington DC pada hari Sabtu waktu setempat. Demonstrasi berubah menjadi kekerasan dan bentrokan sporadis pecah antara pendukung Trump dan kontra-pengunjuk rasa. Polisi melaporkan bahwa empat orang ditikam dan sedikitnya 23 orang ditangkap.
Ke 538 anggota Electoral College dijadwalkan untuk memilih Presiden dan wakil Presiden pada hari Senin, menandai langkah lain untuk membuat kemenangan resmi Biden.
Pemungutan suara secara tradisional hanya sekedar formalitas. Namun, tahun ini, mengingat klaim penipuan Trump, pemungutan suara dilakukan pada saat kritis bagi lembaga-lembaga demokrasi Amerika.
Presiden ditanya oleh Fox News apakah pertemuan para pemilih, yang diperkirakan akan memilih Biden pada hari Senin, akan mempengaruhi tantangan hukumnya. “Saya tidak tahu. Kami akan mempercepatnya sebanyak yang kami bisa. Tapi kau hanya bisa melakukannya secepat itu. Mereka memberi kami sedikit waktu," kata Trump.
Di sisi lain, pakar pemilu, pejabat daerah dan negara bagian, serta Jaksa Agung Bill Barr semuanya mengatakan tidak ada indikasi kecurangan yang meluas dalam pemilu 2020.