HARIANTERBIT.com - Lebih dari 100.000 warga Amerika Serikat (AS) meninggal akibat overdosis obat pada tahun 2022, lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya berdasarkan catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
CDC memaparkan, tahun 2022 adalah tahun yang paling mematikan dalam catatan overdosis obat, yang merenggut nyawa sekitar 109.680 orang.
Kematian akibat overdosis di Amerika Serikat melonjak selama pandemi COVID-19. Jumlah kematian meningkat dari 71.000 pada 2019 menjadi lebih dari 90.000 pada 2020, dan melampaui 100.000 pada 2021 untuk pertama kalinya
Baca Juga: Jokowi Minta Bantuan PM Inggris Bangun Transportasi Berkelanjutan di IKN
Dilansir dari Foxnews, Sabtu (20/5/2023), peningkatan jumlah kematian ini disebut bertepatan dengan lonjakan imigrasi ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya di perbatasan AS-Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebaran fentanil yang mematikan di kalangan pengedar narkoba juga berkontribusi terhadap krisis ini.
Fentanil, opioid sintetis yang berkali-kali lipat lebih kuat dari heroin, relatif murah untuk diproduksi dan para pengedar semakin sering mencampurkan zat ini ke dalam produk yang sudah ada untuk meningkatkan pasokan.
Baca Juga: PKS Gelar Milad 21, AHY, Surya Paloh, Anies Baswedan hingga JK Bakal Hadir
Pembeli sering kali tidak menyadari bahwa fentanil telah dicampurkan saat mereka membeli narkoba, yang menyebabkan overdosis yang meluas.
Artikel Terkait
Tok! Teddy Minahasa Divonis Penjara Seumur Hidup dalam Kasus Narkoba
Jaksa Tangkap Jaksa Ikut Menyeret Polisi, Nilai Uang Narkoba Rp 2 Miliar
Perangi Narkoba, FPB Gelar Sosialisasi ke Pengurus OSIS SMA Se-Jakarta
Pakar: Kejahatan Aparat Hukum Terkait Narkoba Sangat Berbahaya, Sanksinya Harus Hukuman Mati
Korban TPPO Punya Masalah Keungan dan Keluarga, Ada Juga karena Terlibat Narkoba