HARIANTERBIT.com - Otoritas Palestina mengeluarkan peringatan potensi peningkatan eskalasi pasca serangan udara Israel yang menewaskan 13 orang di Jalur Gaza, pada Selasa (9/5/2023).
Dalam pernyataannya, Militer Israel mengatakan tiga komandan militan Jihad Islam Palestina, kelompok terkuat kedua di Gaza yang dikuasai Hamas, tewas dalam serangan udara semalam yang disebut "Operasi Perisai dan Panah".
Sasarannya adalah tempat penyimpanan dan produksi amunisi, serta para komandan.
Baca Juga: Kasus DP4 Kerugian Negara Rp148 Miliar, 6 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Para pejabat Palestina di Gaza mengatakan bahwa setidaknya enam dari mereka yang tewas adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Brigade Al Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, juga mengatakan bahwa tiga komandannya telah tewas, bersama dengan istri mereka "dan sejumlah anak-anak mereka".
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pengeboman dimulai di Gaza pada pukul 2 pagi dan berlanjut selama dua jam.
Baca Juga: Pj Gubernur Heru Serahkan Santunan ke Keluarga Mendiang David Jacobs
Warga Gaza, Waseem, mengatakan kepada The National bahwa ia "terkejut" dengan eskalasi yang terjadi, karena tidak ada "pertempuran kecil yang mendahului serangan".
"Tak satu pun dari kita tahu seperti apa hari ini, dan apakah kita harus melanjutkan rutinitas sehari-hari atau tidak," katanya.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan bahwa pemerintah Israel harus bertanggung jawab secara penuh atas apa yang digambarkan sebagai "eskalasi berbahaya yang mengancam terjadinya ledakan besar", demikian dilaporkan kantor berita Palestina Wafa.
Baca Juga: Tinjau RSUD Komodo, Jokowi Minta Kemenkes Tambah Dokter Spesialis
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah peningkatan singkat kekerasan antara Gaza dan Israel, menyusul kematian seorang pejuang Palestina, Khader Adnan, yang dituduh Israel sebagai seorang pemimpin teroris senior.
Selanjutnya, militan di Gaza menembakkan 104 roket ke arah Israel dalam aksi balasan tersebut, melukai tiga orang dan merusak properti. Satu orang Palestina terbunuh dalam serangan Israel berikutnya.
Artikel Terkait
Mahfud MD Berkisah Mengapa Presiden Soekarno Anti Israel
Jusuf Kalla: Israel Ikut Piala Dunia U20 Jadi Momen Indonesia Perjuangkan Kepentingan Rakyat Palestina
Tanggapan Pj Gubernur DKI Soal Israel di Piala Dunia U 20
Mahfud: Hubungan dengan Israel Tertutup
Jangan Mencampuradukkan Olahraga dan Politik, Presiden Jokowi Menjamin Keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20
Tolak Israel, Elektabilitas Ganjar Bakal Turun Drastis Gegara Piala Dunia U 20 Batal
Pengamat Kritik Keras Israel Tembak Gas Air Mata Saat Pertandingan Sepakbola di Stadion Palestina
Soal Penolakan Israel di AWBG, Okto: Alangkah Baiknya Jika Berikan Solusi dan Sikapi Secara Dewasa
Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa Biadab, Din: Indonesia Harus Protes
Kembali Serang Masjid Al Aqsa, Fahira Idris: Rezim Apartheid Israel Tak Mempan Dikecam