HARIANTERBIT.com - Kim Yo Jong menyebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai orang yang pikun dan tidak kompeten.
Kim Yo Jong merupakan salah satu pejabat tinggi kebijakan luar negeri Korea Utara (Korut) yang juga adik dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pernyataan keras tersebut dilontarkan Kim Yo Jong menanggapi pernyataan Presiden AS Joe Biden saat menggelar pertemuan dengan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, terkait kesepakatan nuklir baru, pada Rabu (26/4).
Baca Juga: Posko THR Kemenaker Catat Mayoritas Pengaduan Masyarakat dari Perusahaan Domisili Jakarta
Usai pertemuan itu, Joe Biden mengatakan bahwa rezim Kim Jong Un akan lenyap jika Korea Utara meluncurkan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat atau sekutunya.
Mendengar hal itu, Kim Yo Jong nampaknya geram dan menyebut Joe Biden sebagai orang yang pikun dan tidak berkompeten.
“Ini pernyataan yang tidak masuk akal dari orang pikun, yang sama sekali tidak kompeten untuk bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan AS, seorang lelaki tua tanpa masa depan, karena terlalu berat baginya untuk mengabdi dalam dua tahun sisa masa jabatannya," ucap Kim, seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah KCNA.
"Ketika kita mempertimbangkan bahwa ungkapan ini secara pribadi digunakan oleh presiden AS, musuh kita yang paling bermusuhan, ini adalah retorika yang mengancam dan dia harus siap menghadapi badai yang terlalu besar," kata Kim.
"Semakin banyak musuh yang bertekad untuk melakukan latihan perang nuklir, dan semakin banyak aset nuklir yang mereka tempatkan di sekitar semenanjung Korea, semakin kuat pula pelaksanaan hak kami untuk mempertahankan diri," tambahnya.
Baca Juga: Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Pemerintah Didesak Segera Lakukan Pembebasan
"Mimpi AS dan Korea Selatan selanjutnya akan dihadapkan pada entitas dengan kekuatan yang lebih kuat," lanjutnya.
Artikel Terkait
Korut Kembali Menguji Senjata Baru yang Memperkuat Kemampuan Nuklir
Diplomat Rusia Serukan Penyelidikan Atas Berita Palsu Tentang Potensi Penggunaan Nuklir di Ukraina
AS Siapkan Provokasi untuk Menuduh Rusia Gunakan Senjata Nuklir Taktis
Swedia Menentang Penempatan Nuklir dan Pangkalan NATO di Tanahnya
Iran Menanggapi Tegas Resolusi IAEA Terhadap Program Nuklir Teheran
Militer Seoul: Pyongyang dapat Melakukan Uji Coba Nuklir Kapan Saja
Pentagon: Cina akan Memiliki 1.500 Hulu Ledak Nuklir pada 2035
Rusia Tuding Ukraina Tengah Siapkan Provokasi Soal Nuklir
Pemerintah China Bakal Sumbang 200 Ribu Dolar Demi Selamatkan Nuklir Ukraina
Perang Nuklir Dunia Makin Dekat? Presiden Rusia Sebut Begini...