HARIANTERBIT.com - Korea Utara (Korut) menembakkan sebuah rudal balistik ke arah Laut Timur, yang diketahui merupakan Laut Jepang, pada Selasa (14/3/2023), menurut sebuah laporan dari militer Korea Selatan.
Dilansir Yonhap, langkah ini dilakukan sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan.
Baca Juga: Pasca Konser BLACKPINK, Erick Thohir Sebut Kondisi Lapangan GBK Memprihatinkan
Baca Juga: Saham Perbankan Global Rontok, Imbas Silicon Valley Bank?
Kantor berita tersebut melaporkan bahwa peluncuran tersebut dilakukan setelah Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah strategis dari kapal selam pada hari Minggu dan melakukan latihan serangan udara tiga hari sebelumnya.
Seoul dan Washington memulai latihan Perisai Kebebasan yang dijadwalkan akan berlangsung selama setidaknya 10 hari mulai hari Senin (13/3/2023).
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang sedang mengumpulkan informasi mengenai rudal tersebut, dan bahwa mereka belum mengkonfirmasi adanya kerusakan di dalam negeri terkait dengan peluncuran tersebut.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut belum dikonfirmasi telah terbang ke wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Dituduh Lipsync Setelah Insiden Kostum di GBK, Jennie Juga dihujani Kritik
"Kami melihat ada kemungkinan bahwa Korea Utara akan meningkatkan tindakan provokatif lebih lanjut, termasuk peluncuran rudal dan uji coba nuklir," kata Matsuno.
"Kami akan melanjutkan kerja sama erat dengan A.S. dan Korea Selatan terkait pergerakan militer Korea Utara, serta mengumpulkan dan menganalisis informasi melalui pengawasan."
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa peluncuran rudal Korut terbaru itu tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS atau terhadap sekutu-sekutunya, tetapi mengatakan bahwa program persenjataan Korea Utara yang melanggar hukum itu memiliki efek yang mengganggu kestabilan.
Militer Korea Selatan mengutuk keras aksi Korea Utara, dan menyebut peluncuran rudal yang dilakukan berulang kali itu sebagai provokasi besar yang mengancam perdamaian dan keamanan kawasan, dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Sule dan Nathalie Rujuk? Ahli Tarot Sebut Ayah Adzam Punya Perasaan 70 Persen
Artikel Terkait
Petinggi FBI Sebut TikTok jadi Ancaman Bagi Keamanan Nasional AS, Dukung Regulasi Pelarangan
Pemerintah China Bakal Sumbang 200 Ribu Dolar Demi Selamatkan Nuklir Ukraina
NATO Prediksi Kota Balmut Bakal Dikuasai Rusia, Serukan Bantuan Militer Segera
Polisi Identifikasi Pelaku Penembakan Massal di Gereja Saksi Yehuwa yang Tewaskan 8 Orang
Seorang Jurnalis Tewas dan 8 Lainnya Luka-luka dalam Insiden Ledakan Afganistan